REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI--Ada hal yang menarik dalam penyelanggaran Islamic Book Fair yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab, pekan ini. Sebuah mushaf Alquran abad ke-11 yang terbuat dari emas dipamerkan pada salah satu stand pameran buku Islam terbesar diKawasan Timur Tengah tersebut. Alquran emas itu merupakan koleksi perpustakaan Munich, Jerman. Wal hasil, Alquran emas ini segera menjadi primadona pengunjung pameran.
D.I. Paul Struzl, general manager Adeva, perusahan percetakan yang khusus menangani replika manuskrip atau peninggalan sejarah yang berbasis di Jerman mengatakan mushaf Alquran yang terbuat dari emas tersebut dikerjakan secara akurat dan cermat. Menurutnya, pihaknya sangat berpengalaman dalam membuat 480 replika manuskrip dari emas.
"Pada proses pengerjaannya, kami dibantu otoritas Budaya dan Peninggalan UEA untuk mereproduksi ulang mushaf Alquran ini. Kami juga berdiskusi dengan Masjid Shaikh Zayed. Kami bahkan merasa terhormat bila mereka membolehkan kami untuk membuat replika manuskrip lainnya atau mereka bisa memilih sendiri manuskrip apa yang hendak dibuat replikanya," papar Struzl seperti dilansir dari alarabiya, Senin (21/3).
Lebih lanjut Struzl mengatakan pihaknya memastikan bahwa materi dan teknik yang digunakan mirip seperti aslinya. Untuk memastikan kualitas tersebut pihaknya mempekerjakan ahli yang berpengalaman lebih dari 30 tahun. "Tentu proses ini sangat sensitif jika terjadi kesalahan. Kami pun akan mengulanginya lagi bila terjadi kesalahan kecil sekalipun," ujarnya.
Struzl menjelaskan ada dua proses dalam pembuatan replika ini. Langkah pertama, pihaknya mengambil sejumlah gambar dari berbagai sisi guna mengetahui secara detail ukuran Alquran. Langkah selanjutnya, data-data yang sudah diolah menjadi replika dicetak melalui mesin faksimili yang merupakan hasil rancangan kakek Struzl pada masa Perang Dunia Ke dua. Alquran yang sudah jadi terdiri dari 184 halaman yang terbuat dari kertas emas 16 karat.
Adeva boleh dibilang sukses menjalani bisnis ini. Sejumlah manuskrip tua yang langka berhasil dibuat replikanya. Bahkan raja Maroko dan Vatikan pernah menjadi mitra Adeva.