REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Perputaran uang selama pelaksanaan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta pada 3-8 Juli diperkirakan mencapai Rp100 miliar. "Perhitungan itu didasarkan pada pengeluaran uang dari peserta dan penggembira selama lima hari di luar penginapan, sehingga kemungkinan perputaran uang kemungkinan bisa lebih besar," kata Ketua Panitia Penerima Muktamar Satu Abad Muhammadiyah Herry Zudianto di Yogyakarta, Selasa (29/6).
Ia memperkirakan, jumlah peserta dan penggembira selama muktamar berlangsung mencapai sekitar 200 ribu orang. Setiap peserta atau penggembira diperkirakan mengeluarkan uang Rp100 ribu per hari. "Jumlah itu dikalikan lima hari pelaksanaan muktamar dan dikali jumlah orang yang datang ke Yogyakarta," katanya.
Saat ini, lanjut dia, jumlah penggembira yang sudah mendaftar mencapai 89 ribu orang dengan jumlah peserta Muktamar Muhammadiyah tercatat sebanyak 6.000 orang. "Sebagian besar penggembira berasal dari daerah yang cukup jauh. Karenanya kami justru mengkhawatirkan pergerakan kunjungan penggembira dari daerah-daerah di sekitar Yogyakarta," katanya.
Herry yang juga Wali Kota Yogyakarta juga akan memberikan perlakuan khusus bagi penggembira yang ingin mengunjungi sejumlah objek wisata di kota tersebut, misalnya dengan potongan harga. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Yogyakarta Ujun Junaedi memperkirakan, akan ada kenaikan jumlah pengunjung di pasar tersebut selama muktamar berlangsung hingga mencapai lebih dari 50 ribu orang setiap harinya.
Pihak pedagang, lanjut dia, telah melakukan persiapan terkait peningkatan jumlah pengunjung dengan menambah stok barang khususnya fashion muslim, kerudung dan juga batik serta barang-barang kerajinan. "Kami juga memanfaatkan sejumlah los dan kios yang masih kosong agar pengunjung memiliki lebih banyak tempat untuk memilih barang," katanya.