REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia memastikan tidak sedang dalam dalam status pandemi H1N1 (flu babi) lagi. Pernyataan ini disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen PP dan PL) Tjandra Yoga Aditama dalam '10th ASEAN Health Minister Meeting' di Singapura, Kamis (22/7).
''Tadi acara dimulai dengan 'retreat Menkes ASEAN', bentuknya diskusi terbuka antara 10 Menteri Kesehatan (Menkes) ASEAN yang masing-masing hanya didampingi satu staf saja, sengaja dibuat begitu sehingga diskusi dapat berjalan terbuka,'' ujar Tjandra dalam pesan singkatnya pada Republika, Kamis.
Dalam forum itu, hadir delapan menkes dari 10 negara ASEAN. Sementara Kamboja diwakili Dubes Kamboja di Singapura, serta Indonesia diwakili Tjandra. Topik diskusi adalah tentang H1N1 dan East Asian Summit (EAS).
Selain menegaskan Indonesia bebas pandemi H1N1, Tjandra juga menyatakan perlunya 'severity' (derajat beratnya penyakit) dimasukkan dalam kriteria penentuan pandemi). ''Bukan hanya luasnya daerah yang terkena,'' jelasnya.
Indonesia, kata Tjandra, juga meminta perlunya konsep virus sharing dan benefit sharing. ''Selain itu dibahas juga tentang pengalaman negara-negara dalam vaksinasi H1N1, penanganan dengue, dan secara spesifik Indonesia diminta menceritakan tentang vaksin meningitis halal,'' tegasnya.