Selasa 27 May 2025 07:43 WIB

Menanti Poros Baru ASEAN-GCC-China

Kongsi ASEAN bersama negara Teluk dan China bisa jadi kekuatan baru.

Para pemimpin ASEAN berfoto di sela sesi pleno KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 26 Mei 2025.
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Para pemimpin ASEAN berfoto di sela sesi pleno KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 26 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR – Mekanisme kerja sama multilateral terkini sedang dibahas dalam KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), China dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di Kuala Lumpur, pekan ini. Inisiatif tersebut digadang-gadang menjadi pengubah permainan dalam konstelasi geopolitik dan perekonomian dunia.

Ketiga pihak akan mengadakan pertemuan puncak bersama yang pertama. Merujuk Xinhua, mereka mempunyai insentif yang lebih besar daripada sebelumnya untuk berkoordinasi dalam iklim geopolitik saat ini, saat beberapa negara besar sedang melakukan konfrontasi dan proteksionisme, yang membuat daftar kepentingan yang berbeda semakin panjang.

Baca Juga

Kolumnis Xinhua menilai, China telah memberikan dampak transformatif terhadap perekonomian ASEAN dan Timur Tengah secara lebih luas, termasuk negara-negara GCC, melalui upaya infrastruktur, perdagangan, dan pembangunan besar – khususnya Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) dan Inisiatif Pembangunan Global. 

Namun hubungan ini semakin erat, dengan semakin berkembangnya kerja sama di bidang teknologi, pengembangan industri, pariwisata, pertukaran budaya, dan hubungan antar masyarakat yang sudah berlangsung lama. Malaysia, yang menjadi ketua bergilir ASEAN pada tahun 2025, telah menganggap China sebagai mitra dagang terbesarnya sejak tahun 2009 dan secara konsisten menganjurkan integrasi regional yang lebih dalam. 

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga aktif dan vokal dalam urusan Timur Tengah, menempatkan Malaysia sebagai tuan rumah yang tepat untuk pertemuan puncak tripartit mendatang. Seperti banyak negara ASEAN, Malaysia telah berupaya untuk menghindari ketegangan perdagangan global, dengan menjunjung tinggi kebijakan perdagangan bebas dan terbuka sambil memperluas kemitraan internasionalnya, termasuk bergabung dengan kelompok BRICS pada tahun 2024. Langkah ini menggarisbawahi dorongan untuk memperdalam hubungan dan perdagangan dengan China, ketika negara tersebut menghadapi tarif dan bentuk tekanan lain dari Amerika Serikat. 

photo
Para pemimpin ASEAN berfoto di sela sesi pleno KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 26 Mei 2025. - (AP Photo/Vincent Thian)

Sementara itu, peran diplomasi dan stabilisasi China dalam isu-isu penting juga telah meningkatkan posisinya di kawasan. Seruan mereka untuk mencapai resolusi damai dan adil terhadap konflik Palestina diterima oleh banyak orang di ASEAN, sementara keberhasilan mereka dalam menyatukan negara-negara utama di Timur Tengah, terutama Iran dan Arab Saudi, semakin meningkatkan profil mereka dan menghasilkan niat baik di seluruh kawasan.

Anwar Ibrahim menyatakan, KTT Dewan Kerjasama ASEAN-GCC-China melambangkan kekuatan kekompakan blok-blok regional yang akan memberikan dampak positif bagi dunia secara keseluruhan. Anwar mengatakan persatuan di antara mereka merupakan wujud keberhasilan pembentukan kembali kemitraan regional dalam menanggapi dinamika dunia multipolar yang terus berkembang.

“Negara-negara anggota ASEAN harus menjaga sistem multilateral,” ujarnya dalam pidato pembukaan KTT Asean ke-46 dan pertemuan-pertemuan terkait. Anwar, yang juga menjabat Menteri Keuangan, mengatakan kelompok yang berusia 57 tahun ini harus memastikan bahwa model geo-ekonomi Asean-GCC-China terus memainkan peran yang berarti dalam membentuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, bagi kawasan dan masyarakat.

Presiden RI Prabowo Subianto meyakini kerja sama negara-negara anggota ASEAN, GCC dan China dapat membuat perekonomian kawasan tumbuh lebih cepat.

Presiden menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan Asia Tenggara merupakan yang tercepat saat ini.

"Kita harus memastikan bahwa ASEAN menjadi relevan dan oleh karena itu, kita menyambut kemitraan yang lebih dalam. Misalnya, kerja sama ASEAN-GCC dan ASEAN-GCC-China. Kami yakin bahwa besok akan memberikan hasil nyata dalam hal ini. Pertumbuhan ekonomi kita adalah yang tercepat," kata Presiden Prabowo saat berbicara dalam sesi plenary KTT Ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, sebagaimana dikutip dari transkrip resmi Presiden RI yang disiarkan Kementerian Luar Negeri RI.

Presiden menjelaskan bahwa Asia diproyeksikan memegang pengaruh lebih besar di dunia pada abad ini.

Oleh karena itu, Kepala Negara di hadapan para pimpinan negara ASEAN lainnya mengajak untuk tidak meremehkan kekuatan kawasan, terutama dengan bergabungnya Timor Leste dan Papua Nugini menjadi anggota penuh.

"Janganlah kita selalu meremehkan kekuatan dan kekuasaan kita. Oleh karena itu, dengan meningkatnya keanggotaan Timor Leste dan Papua Nugini, saya kira ini juga akan meningkatkan peran ASEAN di dunia," kata Presiden.

Prabowo juga mengajak agar negara-negara anggota untuk bekerja keras, sehingga ASEAN tetap relevan, kuat, kohesif dan adaptif daripada sebelumnya

"Jadikan ASEAN bangkit lebih kuat, lebih berani, dan lebih relevan dari sebelumnya," tutup Presiden mengakhiri sambutannya.

Presiden berbicara dalam sesi panel KTT Ke-46 ASEAN bersama dengan sembilan pemimpin negara-negara anggota lainnya, termasuk Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim selaku tuan rumah dan Ketua ASEAN tahun ini.

Tidak hanya sesi panel, pemimpin negara-negara anggota pada hari ini lanjut mengikuti agenda retret yang seluruhnya berlangsung tertutup untuk media, kemudian pertemuan antara ASEAN dan parlemen negara-negara ASEAN (AIPA), pertemuan antara ASEAN dengan perwakilan anak-anak muda ASEAN (ASEAN Youth), pertemuan dengan Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC).

Kemudian, pemimpin negara-negara anggota pada hari ini juga bersama-sama menandatangani Deklarasi ASEAN 2045: Our Shared Future, dan kegiatan pun ditutup dengan jamuan santap malam oleh PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur Convention Centre pada Senin malam waktu setempat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement