REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nyaris separuh masyarakat yang berada di negara berkembang hidup tanpa memiliki akses kesehatan dasar. Sementara kondisi pengangguran dan orang yang bekerja tidak tetap semakin meningkat.
Krisis finansial yang dampaknya belum berlalu menyebabkan tujuan pencapaian Milenium Development Goals (MDGs) yang ditargetkan pada 2015 menjadi lebih sulit. Perbaikan kesehatan ibu hamil dan upaya menurunkan angka kematian ibu melahirkan perkembangannya amat lambat.
Hal yang sama terjadi di bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dimana perkembangannya amat lambat. Gambaran itu diungkapkan oleh Wakil Sekjen PBB Urusan EKonomi dan Sosial, Sha Zukang, saat membuka Pertemuan Tingkat Menteri Se Asia-Pacific Peninjauan Kembali Tujuan MDG's di Jakarta, Selasa (3/8).
''Kondisi global saat ini beragam, di mana ada kemajuan yang dicapai namun juga terdapat banyak hal yang harus dibenahi,'' tuturnya.
Berbagai pihak dari negara-negara dunia berkembang, menurut dia, mesti memberikan perhatian lebih besar untuk pembangunan yang berkelanjutan dan ekonomi hijau. Meskipun demikian, wilayah Asia dan Pasifik dinilai berhasil mencapai perbaikan yang signifikan untuk mencapai target-target MDG's. Beberapa negara berhasil memerangi kelaparan, memperbaiki sekolah, kesehatan anak, memperbaiki akses air bersih dan penanganan HIV.
''Pertemuan ini merupakan kesempatan untuk menandai mana strategi yang berhasil dan saling tukar pengalaman mengenai kesukesan ataupun kegagalan di negara masing-masing,'' papar Zukang.