REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Polusi udara di Kota Yogyakarta pada libur lebaran tahun 2010 ini, diprediksikan justru akan menurun. Pasalnya, penumpukan arus kendaraan bermotor hanya terjadi di pusat-pusat wisata saja dan tidak merata di seluruh Yogyakarta.

"Berdasarkan pengalaman tahun lalu, polusi udara saat libur lebaran justru menurun. Polusi udara yang meningkat hanya terjadi di Malioboro saja," terang Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pemulihan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogya, Pieter Lawoasal, Sabtu (11/9).

Menurutnya, arus lalulintas di Yogyakarta saat libur lebaran tidak padat merata seperti hari biasa. Hanya titik-titik tertentu saja yang padat sehingga polusi udara di Yogyakarta terkurangi. Biasanya, kata dia, ada sedikitnya 10 titik lalulintas di Kota Yogyakarta yang perlu diwaspadai. Pasalnya pada saat jam kerja dan pulang kerja di titik-titik tersebut selalu terjadi penumpukan arus kendaraan bermotor.

Akibatnya di 10 titik persimpangan jalan tersebut polusi udara telah melebihi ambang batas. Kesepuluh titik lalulintas tersebut adalah Simpang empat kawasan Abu Bakar Ali (Malioboro), Kantor Pos Besar, Wirobrajan, Jetis, Jalan Kusumanegara, Jalan Jenderal Sudirman, Terminal Penumpang Yogyakarta (TPY) Giwangan, seputaran Tugu (Mangkubumi dan sekitarnya), Ngeksigondo dan Rejowinangun.

"Kalau libur lebaran hanya beberapa titik saja yang diwaspadai karena penumpukan kendaraan hanya di titk-titik yang berdekatan dengan obyek wisata sehingga tidak seluruh titik polusinya meningkat," tandasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika