BEKASI--Tujuh orang siswa SMP Yapidnuh kesurupan saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di lokasi pengungsian pada Senin (29/3). Para peserta UN dari SMP Yapidnuh mengungsi ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda, Desa Jaya Sakti, Kecamatan Muaragembong, Bekasi. Mereka terpaksa mengungsi karena banjir yang merendam kecamatan Muara Gembong.
Siswa yang mengalami kesurupan semuanya perempuan. Tiga siswa, yaitu Nurhayati (15 tahun), Fitriyani (15), dan Nirma (15) mengalami hal tersebut saat mengerjakan UN sekitar pukul 09.00 WIB.
Sedangkan empat orang lainnya, yaitu Fitriyana Dewi (15), Nenti (15), Nurul Fatihah (15), dan Maesaroh (15), mengalami kesurupan saat menginap di lokasi pengungsian, Ahad (28/3) malam.
Wakil Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Yapidnuh Muaragembong, Habib Budholi, mengatakan, siswa yang tersebut bertingkah laku aneh dengan berteriak dan mengeluarkan suara bergumam.
"Ada yang teriak histeris, ada yang menangis dan ada yang diam saja sambil menatap temannya" kata Habib.
Tetapi, lanjut Habib, ketiga siswa yang mengalami kesurupan dapat melanjutkan menyelesaikan soal UN tepat waktu. ''Mereka kesurupan sekitar 10 menit, setelah itu mereka sanggup melanjutkan ujian,'' jelasnya.
Pihak sekolah meminta bantuan paranormal untuk memberikan doa serta meminta bantuan dari puskesmas setempat untuk memberikan obat daya tahan tubuh.
Nurul Fatihah (15) mengaku tidak sadarkan diri saat peristiwa itu berlangsung. Dia juga merasa takut peristiwa tersebut terjadi lagi.
Kabid Pelayanan Kesehatan RSUD Bekasi, Yasni Rumaidah saat di konfirmasi lewat telepon mengatakan, hal tersebut terjadi bisa disebabkan oleh faktor ketidaksiapan mental para siswa. "Karena tidak siap sehingga jiwa mereka terganggu" jelasnya.
Menurut Yasni, hal tersebut wajar terjadi karena siswa megalami tekanan batin akibat UN, tetapi masyarakat sering mengaitkan kejadian tersebut dengan hal mistis dan disebut kesurupan.