Kamis 01 Apr 2010 23:33 WIB

1.000 Angkot di Bogor Diberi Alat Pengalih BBG dari Dephub

Rep: c31/ Red: Ririn Sjafriani

BOGOR--Sekitar seribu angkot di Kota Bogor masing-masing mendapatkan bantuan converter kit atau alat pengalih bahan bakar gas bantuan dari Departemen Perhubungan (Dephub).

"Seribu converter kit atau alat pengalih bahan bakar gas bantuan dari Departemen Perhubungan (Dephub) sudah dibagi habis kepada 1000 angkot dan kini tinggal dibangun saja (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas) SPBG-nya di lokasi belakang Terminal Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur," kata Kepala Seksi Bimbingan Keselamatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishub Kominfo), Empar Suparta di Balaikota Bogor, Kamis (1/4).

Rencana pembangunan SPBG ini semula akan dilaksanakan di Sukasari, namun karena ada beberapa kendala akhirnya Terminal Baranangsiang yang menjadi pilihan. Walaupun belum ada SPBG program konversi terus berjalan, pengisian BBG dilakukan secara mobile atau berkeliling dengan menggunakan kendaraan

Pembagian bantuan seribu converter kit ini untuk mendukung program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan angkutan Kota (angkot) di Kota Bogor. Apabila membeli dengan kocek pribadi harga converter kit bisa mencapai 15 juta rupiah.

Program BBG bagi kendaraan angkot dicanangkan Walikota Bogor, Diani Budiarto bertepatan dengan hari Jadi Bogor 3 Juni 2009 lalu. "Program 1.000 angkot Bogor ber-BBG ini adalah pilot project program nasional Dephub untuk konversi bahan bakar minyak ke BBG pada kendaraan umum, karena itu Pemilik angkot tidak dikenakan biaya apa pun," kata Empar.

Karena 1000 converter kit sudah habis dibagikan kepada 1000 angkot maka pemilik angkot yang ingin mendapatkan concerter kit harus antri menunggu kiriman tahap kedua dari Dephub.

Tahap awal program ini diproyeksikan hanya bagi 1000 unit angkot dari beberapa trayek. Program angkot ber BBG ini diprioritaskan bagi angkot yang mengikuti program shift dan angkot yang tahun pembuatannya di atas tahun 1993

Yayat, seorang sopir angkot di Kota Bogor mengatakan ia justru belum tahu mengenai informasi BBG. "Wah, saya belum tahu soal BBG, ada ya seperti itu?," kata dia.

BBG ini lebih hemat seribu rupiah dibandingkan memakai bahan bakar seperti bensin. BBG dihargai 3500 per kilo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement