JAKARTA – Setelah menjadi tempat penembakan teroris, rumah warga bernama Rudi kini diancam akan dibom, Kamis (13/5). Ancaman itu dia terima dari pesan pendek di telpon selulernya. Nomor yang mengirimkan pesan kepadanya 085764465684.
“Saya tidak mengenal pemilik nomor itu,” ungkap Rudi di rumahnya Jl Mayjen Sutoyo nomor 32. Dia menerima pesan itu pada pukul 10.04 WIB. Ketika itu dia sedang duduk di sebelah timur rumahnya. Pesan tersebut berbunyi,”Tinggalkan daerah kalian, karena akan kami bom.”
Penasaran dengan si pengirim pesan dia menelpon nomor itu. “Assalamu’alaikum,” ungkap Rudi menirukan ucapan si pemilik nomor saat dia hubungi. Rudi mengatakan itu suara lelaki. tidak sempat berbicara, telpon Rudi diputus.
Karena masih penasaran, dia menghubungi lagi. “Kali ini suaranya perempuan dengan anak-anak,” tuturnya. ucapan si wanita misterius itu juga sama. Lagi-lagi dia mengucapkan salam, lalu memutus pembicaraan.
Akhirnya Rudi mengirimkan pesan singkat menanyakan kebenaran ancaman itu. Si pemilik nomor menyatakan itu hanya main-main. Namun demikian Rudi merasa takut. Pasalnya, di dalam rumahnya terdapat tujuh anggota keluarga. Ada empat anak-anak. Lainnya saudara kandung dan sepupu.
Meskipun mendapat ancaman bom, dia tidak meninggalkan rumah. Bersama tujuh saudaranya dia tetap beraktifitas sebagaimana biasa. Sehari-hari, Rudi menjual tiket bus lintas Sumatra dan membuka jasa pengiriman paket.
Dia mengaku tidak pernah bermusuhan dengan warga muslim. Dia juga mengaku tidak pernah berhubungan dengan orang berjenggot lebat atau yang berjubah seperti orang Arab.
Sehari sebelumnya, trotoar di depan rumahnya menjadi tempat pembekukan tiga orang teroris. Dua diantaranya tertembak mati. Satu orang dibekuk dan dilarikan polisi.