REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penyelidikan terkait kasus pengeroyokan terhadap tiga Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polda Metro Jaya masih terus berlangsung. Polisi masih menyelidiki identitas mahasiswa yang diduga memicu aksi anarkis massa.
"Penyelidikan masih terus berlangsung dengan memanggil sejumlah saksi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar.
Dia mengatakan, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. Mereka umumnya merupakan perwakilan dari Serikat mahasiswa Indonesia (SMI). "Dari keterangan sementara, kami belum bisa menyimpulkan siapa pelakunya," tambah Boy.
dSementara itu, tiga Polantas yang menjadi korban pengeroyokan, kondisinya kini sudah berangsur membaik. Mereka bahkan sudah kembali dapat menjalani tugasnya di unit Patwal Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, ketiga petugas Polantas tersebut babak belur dihajar puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya SMI. Peristiwa ini terjadi di depan Gedung Aryo Bimo, JL Rasuna Said, Kuningan, Selasa (17/5).
Kejadian bermula saat iring-iringan rombongan mahasiswa melintas di dalam jalur busway. Polisi yang berada di lokasi, coba menggiring rombongan mahasiswa keluar yang dikhususkan untuk bus Trans Jakarta itu. Salah satu petugas, Brigadir Sugeng, memberhentikan metro mini yang penuh terisi mahasiswa.
Tindakan polisi ini memantik amarah dari puluhan anggota SMI. Tak pelak, adu mulut pun terjadi. Mahasiswa yang terpantik emosinya, meluapkan amarah dengan mengeroyok petugas. Alhasil, sang polisi yang bertugas di unit patroli pengawal (patwal), babak belur oleh bogem mentah mahasiswa.
Melihat kejadian ini, dua orang petugas polisi coba menengahi. Namun, kedua polisi yang masing-masing bernama, Bripda M Anwar dan Bripda Handoyo, justru mengalami nasib serupa.
Beruntung, aksi brutal massa hanya berlangsung beberapa saat. Massa kemudian meninggalkan lokasi menuju kawasan Ragunan. Walau identitas pelaku masih gelap, namun polisi telah mengantongi sejumlah nama yang dicurigai sebagai provokator aksi. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pelaku dan provokatornya dapat diamankan," tutup Boy.