Jumat 18 Jun 2010 06:56 WIB

Operator Busway Keluhkan Harga BBG

Rep: c14 / Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Konsorsium operator bus Transjakarta mengeluhkan harga bahan bakar gas (BBG) yang berlaku sekarang. Pasalnya, perbedaan selisih harga BBG itu berdampak pada pelayanan bus Transjakarta kepada masyarakat.

Koordinator Konsorsium Operator Bus Transjakarta, Azis Riesmaya Mahpud, menyatakan biaya operasional yang harus dikeluarkan operator semakin membengkak. Keluhan ini sudah disampaikan kepada Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta dengan harapan ada kompensasi terhadap selisih harga BBG tersebut. Namun, hingga kini, BLU tidak memberikan kompensasi.

“BLU justru mewajibkan operator untuk melakukan pengisian BBG di sistem pengisian bahan bakar gas (SPBBG) yang masih menjual dengan harga Rp 2.562/Lsp. BLU beralasan tidak punya landasan hukum untuk memberlakukan harga Rp 3.600 diberlakukan sebagai tarif penggantian,” kata Azis, Kamis (17/6) di Jakarta.

Menurut dia, SPBBG yang masih menjual BBG dengan harga Rp 2.562/Lsp hanya di Jalan Pemuda, Timur, dan Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Sementara SPBBG di Pool Bus Transjakarta Jalan Raya Pondok Gede-Poll Hrk dan SPBBG di Pool Terminal Kampung Rambutan belum beroperasi.

Akibatnya, seluruh armada yang menggunakan BBG menumpuk di SPBBG Jalan Pemuda dan Jalan Daan Mogot. “Penumpukan bus Transjakarta di dua SPBBG tersebut menyebabkan waktu tunggu penumpang menjadi lebih lama sehingga terjadi antrean yang panjang,” ujarnya.

Untuk itu, mereka meminta BLU mengupayakan harga BBG tetap sebesar Rp 2.562/Lsp di seluruh SPBBG. Azis berharap pihak-pihak terkait bersama-sama menyelamatkan Bus Transjakarta dari kehancuran. “Yang punya kewenangan melobi PGN (Perusahaan Gas Nasional) adalah Pemprov DKI. Kalau tidak ada penyelesaian soal harga BBG, mungkin operator hanya bisa bertahan hingga akhir tahun 2010,” pungkasnya.

Sementara itu, Komisi B DPRD mendesak BLU Transjakarta meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat dan meminta agar jam operasional bus Transjakarta ditambah hingga pukul 24.00 WIB. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim, mengatakan sebagai kota yang memiliki mobilitas tinggi, Pemprov DKI sudah selayaknya menyediakan angkutan malam hari yang aman dan nyaman.

Kepala Bidang angkutan darat Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Henda Sunugroho, mengaku sudah menyediakan angkutan malam hari. Hanya saja, hingga sekarang belum dilakukan secara menyeluruh. Menurut dia, angkutan yang beroperasi hingga malam hari yakni yakn melewati rute terminal besar. Misalnya, rute Blok M-Pulogadung, Kalideres-Pulogadung, Kampung Rambutan-Grogol.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement