REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sepanjang bulan Agustus 2010, ibu kota Jakarta diguncang aksi kejahatan bersenjata. Sedikitnya, telah terjadi enam peristiwa kejahatan yang menggunakan media aksi senjata api dan senapan angin. Peristiwa terbesar terjadi pada Jum'at (6/8) lalu, saat kawanan perampok bersenjata api beraksi di tiga toko emas di Pasar Bukit Duri Tebet, Jakarta Selatan. Dari aksinya ini pelaku berhasil menggondol perhiasan emas dengan berat total sekitar 6 kilogram.
Terkait dengan maraknya aksi kejahatan bersenjata api (bersenpi), Polda Metro Jaya menegaskan pihaknya akan meningkatkan patroli di sejumlah titik di Jakarta. "Operasi akan difokuskan untuk pengamanan wilayah. Beberapa petugas dari satuan Pegamanan Kota (Samapta) dengan dibantu Brimob akan berpatroli," kata Kabid Humas Polda Mero Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar ketika dihubungi Republika, Sabtu (21/8).
Selain operasi keamanan wilayah, polisi, ujarnya, akan mengusut kasus kejahatan bersenpi yang marak terjadi sepanjang bulan ini. Fokus penyelidikan polisi terletak pada kepemilikan senjata serta tindak kejahatan yang dilakukan. "Kita akan teliti dari mana senjata itu didapat. Umumnya, para pelaku kejahatan bersenpi mendapatkan senjata dari pasar gelap," ujarnya. Dia membantah, pistol yang umumnya beredar di tangan pelaku kejahatan merupakan senjata organik--yang biasanya dimiliki anggota Polri/TNI.