REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Khawatir insiden penyerangan Mapolsek di Sumatera Utara terjadi, seluruh Mapolsek di Jakarta Timur meningkatkan kewaspadaan. Anggota reserse yang tadinya berjaga-jaga selama 12 jam ditingkatkan menjadi 24 jam. Patroli di masing-masing sektor juga lebih digiatkan.
“Jangan sampai ada yang diserang,” kata Kapolres Jakarta Timur, Komisaris Besar Saidal Mursalin, saat dihubungi, Kamis (23/9). Piket aparat juga lebih diperkuat, dari yang semula hanya tujuh orang menjadi 10 orang. sejumlah 2018 anggota kepolisian yang tersebar di Jakarta Timur terus-menerus bersiaga.
Pihaknya sudah menyediakan senjata laras panjang yang siap digunakan kapanpun. Reserse berpakaian preman disebar di setiap sektor. Dia mengatakan markas sektor diperketat dan keamanan di sekitar sektor terus dijaga.
Patroli bersama TNI juga dilakukan. Titiki-titik razia terus diawasi seperti Jl Jatinegara Timur, Jl I Gusti Ngurah Rai, dan sejumlah jalan di Jakarta Timur. Intinya, terang mantan Kapolres Depok ini, kewaspadaan terus ditingkatkan. Dirinya mengatakan tingkat kewaspadaan disesuaikan dengan kondisi.