Selasa 28 Sep 2010 00:38 WIB

Duh, Jakarta Lautan Kendaraan pada 2011

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jakarta diprediksi akan menjadi lautan kendaraan bermotor pada tahun 2011. Pasalnya, jumlah kendaraan yang diproduksi setiap tahunnya terus meningkat.

Gubernur DKI, Fauzi Bowo, menyatakan, pada 2011, sedikitnya 700 ribu kendaraan baru di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi akan menyerbu ruas jalan ibukota. Itu artinya akses jalan yang terbatas akan makin dijejali volume kendaraan yang terus meningkat.

Berdasarkan data jumlah kendaraan yang dilansir Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan di Jakarta mencapai 11.362.396 unit kendaraan. Rinciannya, sebanyak 8.244.346 unit roda dua dan roda empat sebanyak 3.118.050 unit.

Jumlah ini diprediksi meningkat pada 2011, dengan kisaran jumlah sekitar 12 juta unit. "Memang setiap tahunnya tren jumlah kendaraan pribadi seperti motor dan mobil terus meningkat," kata Koordinator TMC (Traffic Management Centre) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kompol Indra Jafar saat dihubungi, Senin (27/9).

Kisaran angka tersebut belum ditambah dengan jumlah angkutan yang melintasi jalanan ibu kota yang mencapai angka 859.692 armada.

kondisi ini mengkhawatirkan Polda Metro Jaya karena kemungkinan terjadinya kemacetan yang semakin parah terbuka lebar. Ini dipicu tidak seimbangnya luas jalan dan volume kendaraan. Panjang jalan di Jakarta hanya 7.650 km dan luas jalan 40,1 km atau 0,26 persen dari luas wilayah DKI. Sedangkan pertumbuhan panjang jalan hanya 0,01 persen per tahun.

Belum lagi tingginya angka mobilitas kendaraan yang mencapai 20 juta per harinya. "Kami meminta pemprov agar pembangunan transportasi publik terus dilakukan, dan apa yang sudah ada seperti busway terus dioptimalkan dan diperbaiki," ungkapnya.

Pihaknya, sambung Indra, juga terus melakukan langkah untuk meredam kemacetan, seperti penutupan ruas pintu tol dan penutupan akses masuk mal yang dinilai menambah efek kemacetan. "Selain itu, rencana untuk pembatasan sepeda motor di ruas-ruas jalan utama pada jam-jam sibuk," imbuhnya.

Menurut Indra, upaya meredam ledakan kendaraan akan terlaksana jika dibarengi adanya fasulitas transportasi publik yang memadai, murah, aman, dan nyaman.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Udar Pristono, juga telah melakukan beberapa upaya untuk mengurai kemacetan tersebut. Salah satunya melalui pembatasan operasional kendaraan berat untuk melintas di dalam tol dalam kota saat jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement