Sabtu 13 Nov 2010 02:49 WIB

Diincar Pendemo, Polisi Amankan Masjid Ahmadiyah

Rep: C31/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekitar 3 satuan setingkat peleton (SST) dari Polres Jakarta Utara dan Polsek Tanjung Priok bersiaga di sekitar lingkungan tempat ibadah Ahmadiyah, Nurudin. Tempat ibadah Ahmadiyah ini berlokasi di Jalan Kebon Bawang X RT 9 RW 1, Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakut.

"Jadi atau tidak jadi demo, kami tetap siap siaga di sini, mengamankan situasi," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tanjung Priok, Kompol Budhi Herdi Susianto, kepada wartawan di lokasi, Jumat (12/11).

Mereka, sambung Kompol Budhi, disiagakan karena diduga masa dari Perguruan Tinggi Dakwah Islam (PTDI) Tanjung Priok akan kembali datang menagih janji pemda setempat untuk menutup tempat ibadah Ahmadiyah. Pada Jumat (5/11) kemarin, puluhan orang dari Perguruan Tinggi Dakwah Islam Tanjung Priok menuntut dibubarkannya Ahmadiyah.

Dalam demonstrasinya, mereka membawa sejumlah spanduk bertuliskan Pembubaran Ahmadiyah. Selain itu, mereka juga menuntut tempat ibadah Ahmadiyah dijadikan sebagai mushala umum. Sementara pada Rabu (10/11), dilakukan dialog antara pihak kecamatan Tanjung Priok, kelurahan Kebon Bawang, Sekretariat Majelis Ulama Indonesia dan pengurus tempat ibadah Ahmadiyah.

"Hasil pertemuan Rabu lalu, pihak PTDI juga meminta imam dan pengurus mushala ditunjuk oleh Majelis Ulama Indonesia. Mereka juga meminta peruntukkannya menjadi mushala umum," kata Deden Sujana, Ketua Keamanan Ahmadiyah tingkat Nasional, saat ditemui di lokasi, Jumat (12/11).

Deden berharap demo tidak berakhir dengan bentrok. "Tapi kalau memang terjadi bentrok, kami juga sudah siap," kata dia. Deden mengatakan, tempat ibadah Ahmadiyah terbuka untuk umum. "Tidak hanya jamaah kami yang sholat di sini, warga pun ada yang sholat di sini. Adzan kami terdengar, Alquran dan syahadat kami juga sama dengan yang diajarkan dalam Islam," ujar Deden membela diri.

Namun, Chandra, salah seorang pedagang minuman, yang berada di seberang tempat ibadah Ahmadiyah, mengatakan, warga setempat jarang yang melakukan sholat di sana. "Biasanya warga sholat di mesjid lain, kayak di Mesjid Murtado atau di mesjid di belakang SD Kebon Bawang 1 - 8," ujar Chandra, yang juga bertempat tinggal di seberang tempat ibadah Ahmadiyah.

Chandra yang sudah tiga tahun menetap di Jalan Kebon Bawang X, mengaku, tidak ada konflik menyangkut keberadaan tempat ibadah Ahmadiyah ini. "Tidak ada ribut-ribut. Baru demo jumat kemarin aja," kata dia. Hingga pukul 14.17 WIB, belum tampak kedatangan masa PTDI. Situasi di sekitar lokasi pun cenderung kondusif. Menurut Deden, jamaah Ahmadiyah di Jakarta Utara berjumlah sekitar 300 jamaah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement