Senin 15 Nov 2010 00:49 WIB

Pelaku Pembabat Tangan Buruh Panggul Masih Diburu

Rep: Wiana Paragoan/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pelaku pembabatan tangan seorang buruh panggul hingga kini masih diburu petugas polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Kami masih memburu pelaku," kata Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Doni Adityawarman, Ahad (14/11).

Pelaku yang bernama Bahtiar (35 tahun), sambung Kompol Doni, langsung melarikan setelah membabat tangan kiri korbannya, Arifin (25).

Peristiwa babat tangan hingga putus ini berawal saat Bahtiar sedang menggoda istri korban di sebuah warung di depan kantor Bulog, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Jumat (13/11) pagi. Kelakuan Bahtiar rupanya diketahui oleh Arifin.

Arifin pun menasehati Bahtiar agar tidak berbuat seperti itu. Rupanya nasihat itu tidak diterima oleh laki-laki yang kesehariannya bekerja sebagai satpam di gudang Bulog itu.

Cekcok mulut pun terjadi. Hingga akhirnya suasana memanas karena keduanya tidak dapat menahan emosi, dan terjadilah perkelahian. Bahtiar yang kalap, mengambil samurai dan membabat tangan Arifin. Perkelahian baru terhenti saat Bahtiar melihat tangan kiri lawannya putus.

Bahtiar pun segera kabur. Warga setempat melarikan korban ke rumah sakit terdekat, dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Kelapa Gading.

"Saksi sudah kami periksa, dan sebuah samurai kami sita sebagai barang bukti," kata Kompol Doni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement