Selasa 23 Nov 2010 04:09 WIB

Pekerja Sara Lee Lanjutkan Mogok Nasional

Rep: Ditto Pappilanda / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta--Pekerja PT Sara Lee Indonesia kembali menggelar unjuk rasa. Tidak adanya respon dari manajemen perusahaan membuat mereka terus melakukan aksi mogok kerja secara nasional. Aksi dorong antara pekerja dengan petugas pengaman perusahaan pun terjdi.

Berbeda dengan unjuk rasa Jumat (19/11) lalu, kini para pekerja juga melakukan aksinya di luar gerbang perusahaan yang terletak di Jalan Raya Bogor Km. 20, Jakarta Timur. Hal ini membuat kemacetan lalu lintas dan merepotkan petugas Polsek Metro Pasar Rebo yang turut mengamankan aksi ini.

Menurut Ketua Serikat Pekerja Sara Lee Indonesia, Darul Qutni, manajemen hingga kini belum memberikan tanggapan positif sejak mogok kerja nasional dimulai. "Karena itu maksimal hingga Jumat besok kami akan terus mogok kerja," katanya, Senin (22/11).

PT Unilever Indonesia Tbk akan mengakuisisi kepemilikan PT Sara Lee pada 9 Desember mendatang. Darul mengungkapkan, Sara Lee menyetujui akuisisi senilai Rp 16 triliun. Perpindahan ini dikhatirkan para pekerja akan membuat mereka kelak menjadi pengangguran.

Hingga kini, Darul menceritakan, manajemen Sara Lee tidak memberikan jaminan status karyawan saat Sara Lee sudah sepenuhnya dimiliki Unilever. Namun, Sara Lee telah memberikan tiga opsi kepada para pekerja.

Pertama, pekerja dapat kembali bekerja tanpa mendapatkan pesangon. Kedua, pekerja yang mengundurkan diri hanya mendapat satu kali gaji sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja (PMTK). Terakhir, pekerja mendapat masa transisi enam bulan bekerja bagi Unilever, jika memutuskan lanjut bekerja tidak akan mendapat pesangon, jika mundur, mendapat dua kali PMTK.

Bagi para pekerja, ketiga opsi ini dinilai sangat tidak menguntungkan, terutama mengenai besaran pesangon yang dirasa terlalu kecil. "Kami hanya meminta 1 persen dari total Rp 16 triliun yang dibayarkan Unilever," ujar seorang pekerja yang enggan dikutip namanya.

Menurutnya, Sara Lee dijual dalam kondisi perusahaan yang sehat secara manajemen dan keuangan. Malah, tambahnya,perkiraan keuntungan yang akan diperoleh Sara Lee 10 tahun mendatang telah dibayarkan, termasuk dalam Rp 16 trliun tersebut.

Menjawab tuntutan pekerja, melalui rilis yang diserahkan konsultan humasnya, Presiden Direktur PT Sara Lee Indonesia Amitava Chattarjee menganggap permintaan kompensasi finansial yang diminta terlalu tinggi, jauh di atas nilai yang disyaratkan undang-undang. "Permintaan mereka tidak masuk akal dan tidak sah secara hukum," ujar Amitava dalam rilisnya.

Amitava pun mengatakan pihaknya berkomitmen melakukan dialog yang konstruktif dengan para pekerja dan menangani masalah ini sesuai peraturan dan undang-undang.

Saat ini, PT Sara Lee Body Care Indonesia Tbk mempekerjakan sekitar 150 pegawai. Anak perusahaannya, PT Sara Lee Indonesia, menangani distribusi dan pemasaran beragam produk PT Sara Lee Body Care Indonesia Tbk seperti Zwitsal, Sanex, Purol, She, dan Brylcreem.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement