REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polisi menjaring 1.170 remaja pelaku premanisme dalam razia penyakit masyarakat (pekat) yang digelar selama November. Operasi tersebut termasuk dalam sepuluh program 100 hari Kapolri Jendral Pol Timur Pradopo usai dilantik beberapa waktu lalu.
”Paling menonjol adalah premanisme, sekitar 1.170 anak terjaring dalam razia premanisme, sedangkan kejahatan jalanan sebanyak 209 anak dan perjudian 241 anak,” ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Iskandar Hasan, Senin (6/12).
Menurut Iskandar, terdapat tiga jenis kejahatan yang menjadi sasaran dalam operasi pekat. Yaitu premanisme, perjudian, dan street crime.
Iskandar menjelaskan razia premanisme digelar selama 20 hari dari 8-28 November. Operasi tersebut, tuturnya, juga menetapkan 4.743 orang menjadi tersangka. Mereka terdiri dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Selama digelarnya operasi pekat, Iskandar mengatakan, tingkat kejahatan street crime mengalami penurunann cukup signifikan yakni, 32 persen dibanding bulan sebelumnya. Pada Oktober lalu, angka kejahatan tercatat 22.330 kasus, sedangkan pada November hanya 15.136 kasus.