REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Penembakan terhadap armada transjakarta koridor IX (Pinangranti-Pluit) dikecam Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono. Ia mengatakan tindakan yang dilakukan pelaku harus diganjar dengan hukuman yang sesuai.
“Tindakannya bisa membahayakan nyawa orang lain,” katanya pada Senin (17/1).
Udar mengkhawatirkan jika penembakan itu mengenai tangki bus, kemungkinan bus meledak akan sangat besar. Menurutnya, pelaku yang diketahui berinisial N itu sudah tidak waras dengan melakukan tindakan tersebut. "Stres dan tidak waras dia,” katanya geram.
Udar menceritakan awal mula penembakan itu terjadi. Pada Sabtu malam (15/1), kendaraan yang dikemudikan Nico masuk ke jalur khusus transjakarta di sekitar daerah Pluit, Jakarta Utara. Saat itu, N sempat memarahi pengemudi bus.
"Supir bus Transjakarta bilang,'anda yang salah karena masuk jalur busway.'," ujar Udar menirukan ucapan sopir bus Transjakarta.
Ternyata, ucapan supir transjakarta itu tidak bisa diterima N. Tak disangka, N pun mengeluarkan pistol dan menembak lima kali timah panas ke udara. Tak ketinggalan, salah satunya dibidikan ke bus transjakarta yang menjadi sasarannya.
Menurut Udar, sang sopir mengetahui kendaraannya ditembak. Hanya saja, dia tak mengetahui secara persis bagian mana yang kena.
Namun, setelah mengisi bahan bakar gas (BBG) di Kampung Rambutan, Jakarta Timur, terlihat bekas tembakan yang letaknya di bagian samping bus, dekat tangki. Meski hanya mengakibatkan kerusakan kecil di bagian badan bus, namun tindakan N tersebut sangat berbahaya. "Untung hanya kena samping tangki. Kalau pas tangkinya, bisa bahaya itu," imbuhnya.
Pelaku saat ini sudah ditangkap polisi beberapa jam setelah peristiwa tersebut. Dia ditangkap di rumahnya di perumahan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Dari tangannya, polisi mendapati senjata api dan sekitar 1.600 butir ekstasi. Pelaku N pun harus meringkuk di Polres Jakarta Utara.
