REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Dinas Lalu lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai melakukan uji coba pemanfaatan Terminal Tipe C Bojong Gede, Selasa. Tahap awal uji coba terminal yang berlokasi di Jalan Raya Bojong Gede itu untuk menampung kendaraan umum jenis angkutan kota.
"Sesuai peruntukannya karena terminal C melayani angkutan kota dari tujuh trayek yang ada," kata Supriyanto, Kepala bidang Terminal dan Angkutan DLLAJ Kabupaten Bogor di sela-sela kegiatan uji coba.
Lebih lanjut Supriyanto mengatakan, tujuh trayek yang dilayani terminal Bojong Gede tersebut yakni trayek 07 jurusan Bojong Gede-Pasar Anyar, trayek 31 jurusan Bojong Gede-Ciluar, trayek 117 Bojong Gede-Parung, trayek B05 Bojong Gede Depok, trayek 12 Bojong Gede- Ciampea, trayek 34 dan trayek 35 jurusan Bojong Gede-Cibinong. "Uji coba berlangsung selama tiga minggu sejak hari ini," katanya.
Supriyanto mengatakan, terminal tipe c yang dibangun di atas lahan seluas 15.600 meter persegi dengan biaya sebesar Rp 7,8 miliar ini mampu menampung 200 unit kendaraan secara pasif.
Lokasi terminal sangat strategis karena berjarak sekitar 400 meter dari stasiun Bojong Gede dari arah Cibinong, sehingga dapat mengakomodir penumpang yang turun dari stasiun dan dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut.
Meski telah disosialisasikan, pada hari pertama uji coba, keberadaan terminal belum mampu mengurai kemacetan arus lalu lintas di kawasan Bojong Gede. Masih terlihat adanya penumpukan kendaraan di pintu masuk terminal, sehingga membuat penumpang lebih memilih naik di depan teminal.
Menurut Supriyanto, kondisi tersebut diakibatkan minimnya fasilitas di terminal sehingga terminal belum bisa berfungsi secara maksimal.
"Kita akan terus melakukan perbaikan, agar angkot masuk ke terminal, sehingga tidak menyebabkan kemacetan," katanya. Supriyanto mengakui, adanya kendala kurang lebarnya pintu masuk terminal sehingga, membuat angkutan umum enggan masuk terminal.