REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengaku sudah mengusulkan untuk menutup pintu tol Semanggi 1. Hal ini dilakukan untuk memperkecil antrian diperpotongan jalan anteri dan pintu masuk tol. Terlebih lagi, saat jam sibuk, kawasan Semanggi seringkali macet.
“Jasa Marga tampaknya menyetujui penutupan itu,” kata Gubenur DKI Jakarta, Fauzi Bowo pada Kamis, (10/3). Selain pintu tol Semanggi 1, pihak Jasa Marga pun meminta kapasitas pintu tol Semanggi 2 bisa ditingkatkan.
Tak hanya itu, saat ini pihaknya juga menjajaki kemungkinan perubahan tata cara pembayaran di pintu tol. Dibeberapa titik tol dalam kota, pembayaran dilakukan di pintu masuk. Direncanakan, pembayaran itu akan dilakukan di pintu keluar tol.
Hanya saja, Bang Foke mengakui konsep ini tidak bisa diterapkan di semua tempat. Salah satu pertimbangannya adalah jalan tol itu harus memiliki pintu keluar yang cukup banyak. Contohnya tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang memiliki jalur keluar yang cukup banyak. “Usulan ini sudah masuk ke Jasa Marga. Sekarang mereka sedang mempelajari mana saja yang memungkinkan menerapkan system ini,” katanya.