Selasa 31 Aug 2010 06:34 WIB

Warna Natural dari Alam, Tren Warna Batik Saat Ini

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Warna natural saat ini menjadi tren untuk pewarnaan batik tulis. Ini karena bahan alam yang digunakan masih tersedia.

"Sekarang banyak perajin batik tulis menggunakan pewarnaan dengan bahan alam, karena di samping mudah diperoleh, sekaligus ikut membuat produk kerajinan yang ramah lingkungan," kata seorang perajin batik dari Imogiri, Tria, yang ikut pameran batik yang diselenggarakan Paguyuban Pecinta Batik Indonesia `Sekar Jagad` di Yogyakarta, Senin (30/8).

Menurut Tria, pewarnaan batik dengan menggunakan bahan alam semula memang jarang ditemukan. "Kami kemudian mencoba menggunakan pewarnaan dari bahan alam, dan ternyata saat ini menjadi tren di kalangan perajin batik," ujarnya.

Tria mengatakan, dalam pewarnaan batik dengan menggunakan bahan alam, dirinya sedikit mengalami kendala, yaitu ketersediaan variasi warna dari tanaman yang dapat menghasilkan warna yang bagus.

"Kami sedikit mengalami kesulitan untuk medapatkan warna-warna cerah dari bahan alam, sehingga saat ini kami baru bisa menyajikan warna batik yang cenderung gelap," katanya.

Menurut Tria, batik dengan perwarnaan yang menggunakan bahan alam saat ini sangat diminati konsumen, karena terkesan menjadi suatu prestise bagi siapa pun yang memakainya. "Ini karena sulit diperoleh di pasaran, dan jarang diproduksi oleh perajin batik pada umumnya, sehingga menjadi produk kerajinan dan seni yang eksklusif serta unggul," katanya.

Tria mengatakan, bahan alam yang digunakan untuk menghasilkan warna yang baik pada batik di antaranya tanaman mahoni dan indigo yang menghasilkan warna yang unik dan indah. "Tanaman mahoni dan indigo biasanya menghasilkan warna gelap seperti coklat tua dan coklat muda, dengan ketahanan warna cukup lama, sehingga tidak gampang pudar," katanya.

Sedangkan kain yang digunakan, kata Tria, dirinya memakai katun dan kain paris. "Kedua jenis kain tersebut mudah menyerap warna-warna dari bahan alam. Tidak semua jenis kain dapat menyerap warna dari bahan alam," katanya.

Menurut Tria, harga batik tulis dengan pewarnaan dari bahan alam relatif mahal. "Ini karena alasan dari proses pewarnaan terutama untuk memperoleh tanamannya cukup sulit, ditambah lagi dengan keterbatasan variasi warna yang ada," katanya.

Sehingga, kata Tria, harga batik tulis dengan pewarnaan alam saat ini di pasaran antara Rp 395 ribu sampai Rp 500 ribu per potong.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement