Rabu 30 Jun 2010 02:04 WIB

Muhammadiyah Butuh Pembaruan

Rep: Yulianingsih/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Kalangan muda muhammdiyah berharap adanya pola manajemen baru dalam pengelolaan Muhammadiyah. Pasalnya, selama ini Muhammadiyah seringkali terjebak dengan gagasan besar yang sering tidak bisa di terjemahkan secara taktis di tingkat akar rumput.

''Ada kesenjangan pemikiran antara pimpinan elite dan akar rumput,'' kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PP PM), Izul Muslimin, saat dihubungi Republika, Selasa (29/6).

Karena itulah, menurutnya, momentum Muktamar Seabad Muhammadiyah ini menjadi ajang untuk perbaikan kembali atau pembentukan kembali pola manajemen pengelolaan Muhammadiyah yang lebih baik ke depan. ''Salah satunya mungkin dengan pembenahan dan perbaikan kelas menengah di organisasi ini,'' cetusnya.

Di abad kedua ke depan, dia berharap, Muhammdiyah bisa melakukan pembaruan kembali secara internal maupun eksternal organisasi. Pasalnya, jika tidak melakukan perubahan secara internal, maka Muhammadiyah sebagai organisasi akan tertinggal dengan organisasi lainnya.

''Selama ini apa yang dilakukan Muhammadiyah sifatnya meneruskan gagasan pembaruan yang dibangun oleh para pendiri Muhammadiyah. Apa yang ada memang sudah bagusu, tetapi tanpa ada elaborasi maka Muhammdiyah akan tertinggal,'' jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement