Rabu 30 Jun 2010 22:44 WIB

Muhammadiyah, Mitra Strategis Pemerintah yang Tetap Kritis

Rep: MY1/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin, menilai ormas yang dipimpinnya selalu menjalin kemitraan dengan pemerintah. Muhammadiyah, ujarnya, merupakan mitra sejati dan strategis untuk pemerintah.

Demikian diungkapkan Din seusai membuka Sidang Tanwir Aisyiyah di kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Rabu (30/6). Muhammadiyah, ujarnya, berperan dalam mengambil alih sebagian peran pemerintah. Peran tersebut ditunjukkan di berbagai bidang seperti pendidikan dan ekonomi.

Din membantah jika hubungan Muhammadiyah dan pemerintah tidak harmonis. Dikatakannya, hubungan antara Muhammadiyah dan pemerintah justru merupakan simbiosis mutualisme. ''Hubungan Muhammadiyah dan pemerintah tidak pernah tidak baik karena sama-sama memerlukan, simbiosis mutualisme. Muhammadiyah hidup dalam negara, bukan di antah berantah. Tapi pemerintah juga memerlukan Muhammadiyah yang lahir sebelum negara,'' jelasnya.

Meski menjalin hubungan harmonis, ditegaskan Din, Muhammadiyah tidak boleh kehilangan daya kritisnya. Untuk itu, diharapkannya Muhammadiyah tidak terjebak dalam pragmatisme. ''Kalau sampai Muhammadiyah kehilangan daya kritisnya, maka Muhammadiyah akan kehilangan jati diri sebagai lembaga dakwah islam,'' tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement