MAKASSAR--Tepat pukul 11.00 wita, pemilihan rais aam dan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 dimulai di Asrama Haji Sudiang Makassar Sabtu (26/3). Sidang pemilihan dipimpin Dr Zen Irwanto, Ketua Tanfidziyah PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) Sulawesi Selatan selaku tuan rumah.
Sebagaimana dijelaskan Ketua Panitia Muktamar NU ke-32 KH Hafidz Usman, jalannya pemilihan rais aam dan ketua umum PBNU selalu dipimpin oleh PWNU tuan rumah didampingi empat pengurus NU yang mewakili dari empat pulau. Pada pemilihan kemarin, Zen didampingi Ketua PWNU Jambi mewakili Pulau Sumatera, PWNU Banten mewakili Pulau Jawa, PWNI Kalimantan Tengah mewakili Pulau Kalimantan dan PCNU Ternate mewikili Indonesia Timur.
Sebelum pemilihan berlangsung, secara resmi Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudz menyatakan demisioner pengurus PBNU masa bakti 2004-2009. Ia menyatakan terima kasih dan mohon maaf atas kekurangan yang ada dalam kepengurusan PBNU masa bakti 2004-2009. Setelah itu, KH Sahal Mahfudz, KH Hasyim Muzadi serta seluruh pengurus syuriah dan tanfidziyah lainnya meninggalkan dan duduk bersama-sama muktamirin lainnya.
Sebagai pimpinan sidang, Dr Zen Irwanto kemudian membacakan tata tertib pemilihan rais aam dan ketua umum PBNU yang telah disepakati. Pemilihan diadakan secara langsung, terbuka dan bebas. Kandidat harus bebas dari pengurus partai politik dan mendapat dukungan suara sekurang-kurangnya 99 suara. Sesaat, sebelum memanggil para peserta untuk memberikan suaranya, tiba-tiba salah seorang muktamirin dari PCNU Pamekasan Jawa Timur melakukan interupsi. Zen tak memberikan kesempatan interupsi karena sudah disepakati. Sang, instruptor pun akhirnya digelandang pihak keamanan ke luar gedung pemilihan.