REPUBLIKA.CO.ID, Istilah 'organik' atau 'alami' sekarang seperti menjadi stempel dalam industri kecantikan. Namun, apakah label tersebut benar-benar melekat pada produk kecantikan?
Belanja produk kecantikan organik terkadang menyebabkan kebingungan konsumen. Petugas sertifikasi senior Australian Certified Organic (ACO), Jorge Larranaga mengatakan konsumen sulit membedakan apakah sampo organik atau sayur organik yang mereka temukan di rak swalayan benar-benar alami.
"Ada begitu banyak 'green washing' di industri konsumen dan kadang-kadang butuh seorang PhD untuk benar-benar memahami apakah label itu 100 persen organik atau tidak," kata Larranaga, dilansir dari Body and Soul, Kamis (5/2).
General Manager Kora Organics, Therese Kerr mengatakan ada perbedaan antara 'organik' dengan 'bersertifikat organik'. Tanpa sertifikasi, produk bisa saja berisi satu atau dua bahan organik, kemudian sisanya mungkin berbahan kimia atau senyawa sintetis.
Sertifikasi resmi menjamin bahwa produk tersebut mengandung hingga 95 persen bahan-bahan organik. Ahli menyarankan konsumen mencari produk dengan logo sertifikasi asli dari badan pemerintahan. sebab prosesnya lebih ketat dan sangat teliti.
Selain itu ada beberapa tips untuk mengenal produk organik. Pertama, perhatikan tanggal kadaluwarsa. Kurangnya pengawet sintetis pada produk organik berarti produk tersebut memiliki masa pakai yang jauh lebih pendek. Ada juga peringatan seperti jauhkan produk dari matahari dan tempat yang terlalu lembab.
Kedua, kocok sebelum digunakan. Ini karena produk organik menggunakan emulsifier sintetis. Sehingga harus dikocok dulu untuk mengaktifkan bahan.
Ketiga, tidak berlebihan. Sampo dengan formula organik mungkin busanya tidak akan sebanyak non-organik. Ini beberapa ciri yang bisa membuat Anda mengenal lebih mudah produk-produk organik atau hanya berlabel organik di sekitar Anda.