REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan losion tabir surya sangat bermanfaat untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang berlebih. Sayangnya, ada beragam faktor yang dapat membuat manfaat proteksi tabir surya menurun.
Salah satu faktor yang mempengaruhi manfaat proteksi tabir surya adalah masa kedaluwarsa. Kemampuan proteksi tabir surya yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa menurun dan menjadi tidak optimal.
"Anda seharusnya tidak menggunakan tabir surya kedaluwarsa karena tabir surya menjadi kurang efektif," ujar ahli dermatologi dari Huntington Hospital Raman Madan MD seperti dilansir Good Housekeeping.
Proteksi yang tidak maksimal dari tabir surya kedaluwarsa dapat membuat risiko terbakar sinar matahari meningkat. Tak hanya itu, penggunaan tabir surya kedaluwarsa juga dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Tanggal kedaluwarsa biasanya bisa dilihat pada kemasan. Namun perlu diingat, tabir surya tetap akan kedaluwarsa dalam tiga tahun meski botol kemasannya tidak pernah dibuka.
Selain masa kedaluwarsa, manfaat proteksi dari tabir surya juga dipengaruhi pola penggunaan. Botol tabir surya yang sering dibuka-tutup dapat membuat lebih banyak bakteri berkumpul di botol tabir surya. Bakteri yang menumpuk pada botol dapat memicu timbulnya jerawat di kemudian hari.
Paparan sinar matahari juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas perlindungan dari tabir surya. Paparan sinar matahari dan udara panas dapat mengubah formulasi tabir surya dalam tingkat molekuler. Karena itu, tabir surya sebaiknya tidak disimpan di tempat yang terpapar sinar matahari atau di tempat panas seperti di dalam mobil.
"Bila Anda menggunakannya, mungkin masih ada beberapa efikasi, tapi SPF-nya mungkin tidak setinggi seharusnya," kata Direktur Health Beauty & Environmental Science Lab Birnur Aral PhD.
Ada beberapa tanda yang dapat menjadi patokan tabir surya sebaiknya tak lagi digunakan dan dibuang. Salah satunya adalah bila terjadi perubahan pada konsistensi dan warna losion tabir surya. Tabir surya yang sudah dibuka sebaiknya dibuang setelah satu tahun atau lebih meski belum memasuki masa kedaluwarsa.
Hal terpenting yang perlu diperhatikan agar mendapat manfaat perlindungan dari tabir surya adalah cara penggunaan. Sebagian orang mungkin hanya sesekali menggunakan tabir surya sehingga tabir surya masih bersisa di dalam botol kemasan meski sudah melewati masa kedaluwarsa.
"Bila sebotol tabir surya bertahan masih tersisa lebih lama dari masa kedaluwarsanya, saya khawatir Anda mungkin tidak mengaplikasikan tabir surya dengan benar," ujar ahli dermatologi Nicholas J Golda MD.
Pengaplikasian tabir surya perlu diulang secara berkala agar efek perlindungan yang didapatkan optimal. Saat berada di ruang terbuka misalnya, aplikasikan satu ons tabir surya dengan minimal SPF 30 setiap dua jam.