REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bermunculannya pemain baru menjadikan persaingan di bidang modest fashion Indonesia semakin panas. Apalagi, desain yang ditampilkan kerap tampak mirip satu sama lain.
Salah seorang pendiri Kamiidea, Istafiana Candarini (Irin), melihat busana Muslim mereknya sering diikuti pebisnis lain. Sebagian tampak terinspirasi dari desain Kamiidea.
“Yang sama persis juga ada, tapi kami berusaha untuk tidak memikirkannya,” kata Irin saat peluncuran toko Kamiidea di Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (2/3).
Irin menceritakan, pada saat pertama kali mengetahui desain koleksinya ditiru oleh brand lain, dia sempat kaget. Pasalnya, desain tersebut dinilai sama persis dengan apa yang dia ekspresikan yang kemudian dia jual.
Namun, lama-lama, Irin tak terlalu mempedulikannya. Dia memilih mengganti sudut pandangnya, bahwa ternyata desainnya juga membawakan rezeki bagi orang lain.
“Kami move on saja, fokus ke desain selanjutnya,” kata Afina Candarini (Afi) yang juga pendiri Kamiidia.
Irin dan Afi mengakui, persaingan antarbutik pasti akan selalu ada. Mereka bersaing dengan teman-temannya sendiri. Alhasil, mereka mencoba mengerti satu sama lain dan menganggap persaingan yang terjadi masih sehat.
Selain itu, Irin dan Afi juga melihat pasar merupakan tempat yang sangat luas untuk dimainkan oleh para desainer busana Muslim. Terlebih, Kamiidea akan merambah pasar Asia.
Afi mengatakan, Kamiidea tak ingin beradu atau bahkan sampai perang harga dengan butik busana Muslimah lainnya. Ia lebih mengutamakan bersaing dengan mengandalkan kualitas produk.
Kamiidea menargetkan butiknya semakin banyak tersebar di berbagai wilayah.Irin dan Afi ingin memperkenalkan dan mencoba untuk lebih dekat dengan para konsumen lewat butiknya.