Kamis 13 Mar 2025 16:09 WIB

Moscow Fashion Week: Ketika Fashion Indonesia dan Rusia Bersinergi

Moscow Fashion Week akan digelar pada 13 hingga 18 Maret 2025.

Moscow Fashion Week akan digelar di Moskow, Rusia, pada 13 hingga 18 Maret 2025.
Foto: Dok. Moscow Fashion Week
Moscow Fashion Week akan digelar di Moskow, Rusia, pada 13 hingga 18 Maret 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moskow, ibu kota Rusia, bersiap menjadi pusat perhatian dunia mode dengan penyelenggaraan Moscow Fashion Week yang berlangsung dari 13 hingga 18 Maret 2025. Ajang mode bergengsi ini akan menampilkan karya-karya dari 180 desainer yang berasal dari berbagai negara, di antaranya Rusia, Indonesia, China, India, Spanyol, dan Afrika Selatan.

Kehadiran desainer dari berbagai belahan dunia ini menunjukkan betapa Moscow Fashion Week telah menjadi platform global yang dinamis bagi para pelaku industri mode. Indonesia, dengan kekayaan budaya dan kreativitasnya, akan "diwakili" oleh rumah mode REBORN29 yang digawangi oleh desainer Syukriah Rusydi.

Baca Juga

Melalui koleksinya, Syukriah berupaya memperkenalkan keindahan budaya Indonesia dengan sentuhan autentik, memadukan tren kontemporer dengan praktik berkelanjutan serta teknik tenun tradisional yang memikat. Syukriah Rusydi mengungkapkan optimisme terhadap peluang yang terbuka melalui partisipasinya di Moscow Fashion Week. "Keterlibatan ini menciptakan peluang bagi industri fashion Indonesia untuk mendapatkan pengakuan di Rusia dan Eropa Timur, membina kolaborasi dengan buyer, distributor, dan local retailers. Tak hanya itu, seiring dengan meningkatnya kesadaran sustainable fashion secara global, saya meyakini koleksi REBORN92 dapat bersaing dan diterima dengan baik di Rusia," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id pada Kamis (13/3/2025).

Dukungan terhadap kerja sama budaya dan interaksi antara Indonesia dan Rusia dalam industri fashion datang dari Ali Charisma, Event Directors & Advisory Board Member of the Indonesian Fashion Chamber. "Dengan memperkenalkan keahlian dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia, kami dapat menawarkan perspektif unik yang selaras dengan selera konsumen Rusia yang mencari fashion khas dan bermakna," kata Ali.

Partisipasi Indonesia dalam ajang ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih luas antara desainer Indonesia dan pelaku industri mode di Rusia dan Eropa Timur. Moscow Fashion Week bukan hanya sekadar peragaan busana, tetapi juga menjadi platform bagi pertukaran ide dan pengalaman antara para desainer dari berbagai negara.

Nitin Bal Chauhan, desainer asal India, menyampaikan kesannya terhadap acara ini. Baginya, Moscow Fashion Week merupakan platform yang tepat untuk menampilkan karya para desainer dan secara perlahan memperlihatkan kiprahnya di pasar internasional.

"Setiap desainer memiliki tim produksi berbakat yang setara dengan tim internasional lain yang pernah bekerja sama dengan saya pada masa lalu, sehingga hasilnya sangat spektakuler," kata dia.

Indonesia juga mencetak sejarah di panggung Moskow pada Oktober 2024, ketika Raegita Oktora Fadillah sukses memamerkan koleksi Raegitazoro yang berfokus pada sustainability. Dia mengatakan sustainability merupakan isu yang sangat penting yang menjadi perhatian.

"Koleksi yang dihadirkan saat itu merupakan contoh nyata dari upaya RAEGITAZORO dalam menjaga kondisi dunia yang semakin menurun dengan mengurangi limbah fashion. Kami berharap kehadiran kami di Rusia dapat memperkuat keyakinan dan keinginan kita semua untuk ikut ambil bagian dalam upaya sustainability," kata Raegita.

Sinergi antara Moscow Fashion Week dan Indonesian Fashion Chamber telah berkembang menjadi kolaborasi erat yang memperkaya industri mode kedua negara. Pada 2024, label asal Rusia, Zuhat, berpartisipasi dalam Indonesia International Modest Fashion Festival, menampilkan interpretasi unik mereka terhadap modest feshion. Kini, Zuhat akan kembali tampil di panggung Moskow pada Maret bersama dengan jajaran desainer berbakat lainnya seperti Lesia Lisun dan Li Lab.

Setiap musimnya, Moscow Fashion Week memperkuat posisinya sebagai pusat mode yang dinamis, menghubungkan para desainer global dalam sebuah perayaan kreativitas dan inovasi. Dengan semakin banyaknya partisipasi desainer internasional, ajang ini diharapkan tidak hanya mampu mempertahankan reputasinya sebagai platform mode kelas dunia, tetapi juga membuka peluang baru bagi industri mode yang berkembang pesat di Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement