Jumat 08 Mar 2019 04:16 WIB

Cuaca tak Menentu, Kamiidea: Kenakan Hijab Delicate Voal

Hijab berbahan delicate voal direkomendasikan untuk dipakai saat cuaca tak menentu.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Pendiri Kamiidea, Istafiana Candarini (kanan) menunjukkan motif pattern jilbab koleksi Kamiidea, yang dikenakan pendiri Kamiidea yang lain, Afina Candarini (kiri).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Pendiri Kamiidea, Istafiana Candarini (kanan) menunjukkan motif pattern jilbab koleksi Kamiidea, yang dikenakan pendiri Kamiidea yang lain, Afina Candarini (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca di Tanah Air tak menentu. Setelah terik mentari membuat gerah, hujan bisa tiba-tiba datang.

Meskipun cuaca sedang kurang bersahabat, tragedi salah kostum masih bisa dihindarkan. Terutama soal hijab yang akan dikenakan. Anda tentu tak ingin kepanasan banget saat panas dan kedinginan ketika hujan membasahi bumi, bukan?

Baca Juga

Desainer Kamiidea punya solusinya. Mereka merekomendasikan hijab berbahan delicate voal.

Saat diraba, kain delicate voal memang terasa tak terlalu halus dan tak terlalu lemas. Tetapi, kain jenis ini termasuk adem saat dikenakan.

Salah satu pendiri Kamiidea, Istafiana Candarini yang akrab disapa Irin menjelaskan, delicate voal cocok untuk dipakai saat cuaca yang tak menentu seperti sekarang.

"Meskipun pada siang hari terasa panas, hijab berbahan delicate voal tak membuat gerah. Sebaliknya, ketika hujan pun kainnya mampu melindungi dari hawa dingin," ujarnya kepada Republika.co.id, di Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (3/2).

Dahulu, Irin biasanya mengandalkan bahan sifon. Akan tetapi, ia merasa hijab sifon menyusahkannya.

"Aku paling nggak bisa pakai sifon karena harus pakai dalaman hijab dulu. Kalau keringetan lengket, nyeplak,” kata dia.

Menurut Irin, popularitas kain delicate voal bermula dari percobaan Irin dan kedua pendiri Kamiidea lainnya, Nadya Karina dan Afina Candarini. Saat itu, tren jilbab masih menampilkan pashmina dan jilbab panjang.

Dari hasil survei Irin dan teman-temannya, didapatlah contoh jenis kain dari luar negeri. Ia menggambarkan kain itu sangat nyaman dipakai, terutama untuk dijadikan jilbab.

Irin pun meminta para pemasok kainnya untuk menyediakan kain yang kurang-lebih kualitasnya yang sama dengan jenis kain yang dia dapatkan itu.

"Akhirnya, kami kembangin bareng-bareng hingga jadilah delicate voal ini, setelah beberapa kali percobaan," kata dia.

Beberapa merek busana Muslimah juga bermain dengan voal dalam desainnya. Oleh sebab itu, Irin dan timnya mengembangkan bahan lain, yaitu nu voal sebagai ciri khas dari Kamiidea.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement