Senin 26 Aug 2013 17:24 WIB

Kiat Awal Membuat Hobi Hasilkan Duit

Tentukan hobi dan pastikan tahu pasar Anda sebelum mengubahnya jadi bisnis (ilustrasi)
Foto: WIKIHOW
Tentukan hobi dan pastikan tahu pasar Anda sebelum mengubahnya jadi bisnis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sudahkah Anda mempertimbangkan menyulap hobi menjadi bisnis? Anda mungkin terkejut bagaimana nyatanya hobi bisa menghasilkan keuntungan dan tanpa modal besar atau biaya awal kelewat tinggi.

Satu lagi, Anda tidak diminta untuk membuat produk spesifik, melainkan menjadikan pengetahuan Anda dalam hobi sebagai produk utama. Bagaimana caranya? Inilah tantangannya. Setiap orang memiliki strategi sendiri yang bisa dikembangkan, tapi paling tidak ada konsep pemikiran awal yang perlu dipahami.

Pertama menentukan lingkup pasar. Menentukan cakupan pasar sangat penting karena ini awal Anda menempatkan diri untuk bertemu konsumen yang cenderung menyukai apa pun yang Anda jual terkait bisnis hobi. Bila hendak menjual suplay bakery kualitas top, tentu Anda ingin memastikan bisa berpromosi kepada orang-orang yang doyan membuat kue dan roti, dan bahkan para profesional.

Jadi dalam kasusi ini lingkup pasar bisnis hobi kuliner mesti memasukkan para pembuat kue dan juga toko-toko kue.

Memilih hobi untuk bisnis Anda. Bagaimana memilih lingkup khusus  yang pas untuk memulai bisnis hobi? Bila Anda ingin bisnis ini menjadi kegiatan yang akan Anda nikmati sejujurnya dengan tulus, menggunakan waktu untuk menggelutinya hingga memenuhi kebutuhan keuangan Anda, jawab dulu pertanyaan berikut.

Apakah yang benar-benar Anda sukai? Kalau Anda tak berhasil menyodorkan jawaban yang benar-benar sesuai hasrat maka semua aktivitas hanya akan menyulitkan pekerjaan And di kemudian hari.

Apakah akan menjadi pengiklan atau tidak, setiap pengusaha harus menginvestasikan produk-produknya dengan keyakinan, cinta agar mendorong orang untuk membelinya. Bila Anda sendiri tidak menyukainya, bagaimana meyakinkan orang lain untuk membeli dan memilikinya?

Pengarang buku "Hobby for Profit", Frances E. Mitchell, menerangkan, ketika mulai menjadikan hobi sebagai bisnis, yang Anda inginkan adalah menjadi spesialisasi di kedalaman, BUKAN, keluasan. Itu berarti, bila hobi Anda seputar komik, bisa sangat susah berada di puncak situs pencarian buku komik secara umum, namun ketika Anda mengkhususkan dalam buku komik tertentu, yang diterbitkan dalam tahun tertentu, maka Anda bisa menjadi pakar dalam topik itu.

Begitu bula dalam seni kriya buatan tangan. Bila menyoal kerajinan tangan dari flanel, bisa jadi sangat sulit ketika Anda tidak mengkhususkan diri dalam produk tertentu, mainan anak, ilustrasi buku, dekorasi rumah. Tentukan fokus Anda, segera situs Anda menjadi tujuan orang-orang yang mencari informasi spesifik tentang itu.

Ukuran sangat menentukan. Seberapa besar ruang lingkup yang ingin Anda cakup. Ini adalah bagian informasi peting yang Anda butuhkan untuk memutuskan bisnis hobi yang hendak digeluti.

Jika Anda ingin membuat hobi mengoleksi barang antik menjadi bisnis, Anda harus tahu ada dua ujung spektrum, apakah lingkup Anda terlalu besar atau kecil. Anda bisa tersesat dalam bisnis besar seandainya menentukan lingkup terlalu luas, atau bahkan tak punya konsumen bila ternyata Anda meleset dengan ruang lingkup terlalu sempit.

Lakukan riset mengenai hobi Anda bila perlu untuk mengetahui apakah ada orang-orang dengan ketertarikan sejenis dengan Anda, apakah ada pasar di luar sana.

Bagi Anda yang memutuskan bergerak di bidang kerajinan tangan, salah satu saran yakni bergabungnya dengan klub. Mereka bisa jadi telah mengembangkan pasar, kemungkinan dengan perusahaan lebih besar dan juga kontak-kontak penting baik pemasok atau sejumlah ritel.

Menentukan pasar dan memastikan detail hobi untuk menjadikan bisnis pada permulaan bisa sangat menakutkan dan menguras energi. Hanya saja meluangkan waktu khusus pada keputusan awal sangat berharga karena penentuan jelas ruang lingkup dan pasar kerap membedakan antara bisnis yang sukses dengan yang gagal. Selamat mencoba.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement