Kamis 20 May 2010 06:28 WIB

HP dan Kanker Otak, tak Ada Hubungan Tuh...

Menelepon
Foto: gmtranslator.com
Menelepon

REPUBLIKA.CO.ID,Studi mengenai keamanan telefon genggam tak menemukan hubungan yang jelas penggunaan alat komunikasi itu dengan kanker otak, kendati studi itu menyatakan studi lebih lanjut layak dilakukan mengingat peningkatan besar penggunaannya. "Studi itu tak mengungkapkan peningkatan risiko, tapi kami tak dapat menyimpulkan bahwa tak ada resiko karena ada cukup banyak temuan yang menunjukkan kemungkinan adanya risiko," kata penulis utama studi tersebut Elisabeth Cardis, kepada kantor berita Prancis, AFP.

Hasil mengenai studi Interphone tersebut, yang meliputi 2.708 kasus tumor glioma dan 2.409 tumor meningioma di 13 negara selama lebih dari 10 tahun, diterbitkan pada Selasa (18/5) di International Journal of Epidemiology. Studi itu tak menemukan peningkatan risiko tumor glioma atau meningioma setelah 10 tahun orang menggunakan telefon genggam, kendati studi tersebut menemukan "petunjuk mengenai peningkatan risiko" bagi pengguna paling berat.

Pengguna paling berat yang melaporkan mereka menggunakan telefon genggam mereka di bagian kepala yang sama memiliki risiko 40 persen lebih besar untuk terserang tumor glioma dan 15 persen bagi tumor meningioma, tapi para peneliti tersebut mengatakan "prasangka dan kekeliruan" menghalangi pembuatan kesimpulan sebab-akibat. Mengingat bahwa pengguna paling berat di dalam studi itu berbicara mengenai rata-rata setengah jam per hari mereka menggunakan telefon genggam mereka, jumlah yang tak berat dalam standard ukuran hari ini, para peneliti tersebut menyarankan dilakukannya penelitian lebih lanjut.

Mereka juga menyampaikan perlu dilakukannya studi mengenai dampak penggunaan telefon genggam di kalangan generasi muda, yang telah dengan cepat menjadi pengguna intensif, dan yang tak termasuk di dalam studi Interphone. "Pengamatan pada tingkat tertinggi penggunaan telefon secara gabungan dan perubahan pola penggunaan telefon genggam ... terutama di kalangan pemuda berarti bahwa penyelidikan lebih lanjut mengenai penggunaan telefon genggam dan kanker otak layak dilakukan," kata Christopher Wild, Direktur di International Agency for Research on Cancer --yang mengkoordinasikan studi itu.

Namun para peneliti tersebut menyatakan telefon genggam mutakhir memiliki emisi yang lebih rendah, dan ketenaran perangkat "hands-free" dan pengetikan mengurangi pajanan terhadap kepala. Cardis mengatakan Uni eropa mendanai studi baru mengenai risiko tumor otak dari penggunaan telefon genggam selama masa kanak-kanak dan remaja.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement