REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA – Menjadi ayah mungkin penanda awal memasuki usia tua, tetapi bisa juga membuat seorang pria bertahan hidup.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction, menunjukkan bahwa para pria yang menjadi ayah lebih kecil kemungkinannya meninggal akibat serangan jantung daripada yang tidak memiliki anak.
Penelitian yang dilakukan oleh AARP—pemerintah AS bersama sejumlah universitas—ini merupakan yang terbesar, yang mencari tahu hubungan kesuburan pria dengan tingkat kematian dengan melibatkan hampir 138 ribu pria.
Sekalipun penelitian semacam ini tidak bisa membuktikan hubungan antara menjadi ayah dan tingkat kematian, sejumlah pakar penyakit jantung mengatakan ada banyak alasan untuk berpikir keduanya bisa saja saling berkaitan.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perkawinan, memiliki banyak teman dan bahkan memelihara binatang dapat menurunkan resiko terkena masalah jantung dan kematian akibat gagal jantung. Dan bisa saja, anak-anak akan membantu merawat Anda, atau memberikan alasan pada kita agar lebih memerhatikan kesehatan diri sendiri.
Selain itu, juga tentunya dibutuhkan gen yang cukup baik bagi seorang ayah yang ingin memiliki anak. Ketidakmampuan untuk memiliki anak bisa berarti kelemahan genetik yang dapat menyebabkan masalah jantung saat berada di jalan.
"Ada bukti yang menunjukkan bahwa tingkat kesuburan pria merupakan jendela bagi kesehatannya di kemudian hari," kata DR Michael Eisenberg, seorang spesialis urologis dan kesuburan dari Universitas Stanford. Michael—yang memimpin penelitian ini—juga mencari tahu hubungan yang menyebabkan seorang pria tidak bisa memiliki anak.