Rabu 11 Jan 2012 13:37 WIB

Usia Baru 30 Tahun Sudah Botak, Kok Bisa?

botak
Foto: passionmagz.com
botak

REPUBLIKA.CO.ID, Usia muda tidak selalu berarti penampilan juga muda. Ternyata, belakangan ini tidak sedikit anak muda yang sudah resah lantaran rambutnya mulai menipis dan terlihat tanda-tanda kebotakan.

Menurut dr Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, rambut pada kondisi normal memang akan rontok pada waktunya. Sekitar 10 persen dari rambut, pada satu waktu akan berada pada fase istirahat dan setelah 2-3 bulan akan rontok, kemudian rambut baru akan kembali tumbuh menggantikannya. Fase pertumbuhan ini akan terjadi selama 2-6 tahun. Setiap rambut tumbuh rata-rata 1 sentimeter per bulan pada fase ini.

Penyebab rambut rontok yang berlebihan antara lain adalah sakit berat atau setelah menjalani operasi besar, perawatan rambut yang salah (misalnya di-rol secara ketat, dikeringkan dengan hairdryer terlalu sering, atau pemakaian cat rambut yang salah), masalah hormonal (seperti pada penyakit hipertiroid), pengaruh obat-obat tertentu (antikoagulan, anti asam urat, kemoterapi, vitamin A yang berlebihan, pil KB, dan antidepresi), atau merupakan tanda dari penyakit tertentu, misalnya lupus. Jika penyebabnya dapat dihilangkan, maka rambut yang rontok tersebut akan digantikan kembali, kecuali jika telah terjadi jaringan ikat pada kulit kepala.

Selain itu, kerontokan rambut juga bisa terjadi karena folikel rambut lebih sensitif terhadap hormon androgen (testosteron, dihidrotestosteron). Akibatnya, fase pertumbuhan menjadi lebih pendek dan rambut yang berada pada fase istirahat lebih banyak sehingga kemudian rambut rontok lebih dari normal. Kondisi ini salah satunya terkait dengan keturunan. Jika awalnya sudah terjadi pada usia muda maka biasanya gambaran kerontokan rambut yang terjadi akan lebih berat.

Orang yang mengalami masalah ini sebagian besar memang pria, namun wanita pun dapat terkena. Hanya saja, biasanya polanya berbeda. Jika pada pria kebotakan tampak di rambut kepala bagian depan atau ubun-ubun, maka pada wanita biasanya rambut tampak menipis di keseluruhan kepala.

Nah, dr Zubairi pun memberikan beberapa tips untuk mengatasinya:

Secara umum, keramas rambut jangan terlalu sering, cukup 1-2 kali seminggu, dan pakailah sampo untuk rambut kering. Jangan menggunakan sabun untuk cuci rambut. Tentu, mencuci rambut dengan air saja, tanpa sampo, dapat dilakukan setiap hari. Saya anjurkan menggunakan kondisioner setelah menggunakan sampo.

Bila makin parah, disarankan untuk konsultasi juga ke dokter spesialis kulit atau bila perlu dokter penyakit dalam, untuk mencari latar belakang penyakit lain dan mengobatinya. Banyak problem kerontokan rambut yang disebabkan oleh jamur, sehingga mungkin dokter akan meresepkan obat antijamur seperti flukonasol, dan dianjurkan menggunakan sampo yang mengandung ketokonasol.

Perlu Anda ketahui juga, saat ini terdapat obat-obat yang sudah dibuktikan dapat mengatasi masalah kerontokan rambut seperti alopecia androgenetika. Misalnya, cairan yang mengandung minoksidil yang dioleskan di tempat yang rontok, atau dapat pula menggunakan obat minum yang mengandung finasteride, tetapi obat ini harus diperoleh dengan resep dokter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement