Senin 13 Oct 2014 17:44 WIB

Lari dan Jalan Sehat Bikin Panjang Umur Tiga Tahun Lho!

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Agung Sasongko
Peserta lomba 8K mengikuti lari hari kemerdekaan Republik Indonesia (Independence Day Run 2014) didepan Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (31/8).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Peserta lomba 8K mengikuti lari hari kemerdekaan Republik Indonesia (Independence Day Run 2014) didepan Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ROLers, tahukah Anda? Orang yang rajin lari rata-rata lebih panjang umur tiga tahun dibandingkan orang yang tidak suka berolah raga lari. Ini adalah hasil penelitian Iowa State University, Amerika Serikat.

Anda bisa menuai manfat ini, bahkan jika Anda tidak lari, melainkan berjalan secara konsisten setiap hari, misalnya 15-30 menit setiap hari. Kepala Peneliti, Duck-chul Lee mengatakan seseorang perlu lari, jogging atau jalan sehat untuk mendapatkan banyak kesehatan dalam hidupnya. Hasil penelitian ini diperoleh setelah riset selama 15 tahun.

"Saya berharap penelitian ini bisa memotivasi banyak orang untuk mulai jalan sehat supaya hidup sehatnya tercapai," ujar Lee, dilansir dari Newsmax Health, Senin (13/10).

Peneliti menjelaskan hubungan antara kebiasaan lari atau jalan sehat dengan umur panjang. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa orang yang teratur lari atau jalan sehat kurang dari satu jam per pekan mengurangi risiko kematian hingga 28 persen dan 58 persen menurunkan risiko penyakit jantung, dibandingkan mereka yang tidak suka lari atau jalan sehat.

Persentase hasil penelitian tersebut bisa diraih jika seseorang secara teratur melakukan aktivitas sehat ini rata-rata enam tahun. Peningkatan fungsi jantung dan paru-paru tampaknya menjadi kunci mengapa kualitas kesehatan bisa meningkat dan risiko kematian berkurang.

Jalan kaki dan lari sehat ini juga akan mengatasi masalah sendi, keseleo, nyeri punggung, hingga kejang otot. Tingkat kebugaran mereka yang rajin lari atau jalan sehat ini juga 30 persen lebih bagus dibandingkan yang tidak.

Penelitian ini melibatkan 55 ribu orang dewasa berusia 18-100 tahun. Mereka sudah diikuti selama 15 tahun untuk menentukan adakah hubungan antara kebiasaan jalan sehat atau lari dengan umur panjang. Sekitar seperempat dari partisipan ini adalah orang yang rajin lari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement