Jumat 21 Nov 2014 14:00 WIB

Biaya Kesehatan Akibat Obesitas Setara dengan Biaya untuk Perang

Rep: C69/ Red: Indira Rezkisari
Orang dewasa dengan obesitas (ilustrasi)
Foto: REUTERS
Orang dewasa dengan obesitas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Obesitas menempatkan diri sebagai beban ekonomi global, setara dengan perang dan terorisme. Penyakit ini setiap tahunnya membutuhkan biaya 2 triliun dolar AS setiap tahun.

Dikatakan lebih dari 2,1 miliar orang di seluruh dunia, atau 30 persen dari populasi global, dinyatakan kelebihan berat badan.  Angkanya secara epidemi sendiri tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan. Melihat data ini, seorang peneliti mengatakan Obesitas sebagai isu global yang membutuhkan strategi komprehensif secara nasional.

Para ahli memprediksi jika prevalensi obesitas saat ini terus di lintasan saat ini, maka hampir setengah populasi orang dewasa di dunia akan kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2030. Seperti yang dilansir dari Dailymail, sebuah laporan oleh McKinsey & Company, mempelajari 44 cara yang berbeda untuk memerangi obesitas. Peneliti menemukan dampak global adalah setara dengan merokok atau kekerasan bersenjata , perang dan terorisme .

Di Inggris misalnya, beban ekonomi karena obesitas adalah  47 miliar poundsterling per  tahun. Ini lebih besar dari dampak kekerasan bersenjata, perang dan terorisme. Sementara di Amerika Serikat beban ekonomi mencapai lebih besar lagi dari itu.

“Obesitas adalah masalah ekonomi global yang disebabkan oleh banyak faktor,” ujar peneliti dalam laporan itu.

Para peneliti telah meminta pemerintah global, penggiat kesehatan, produsen makanan dan minuman untuk saling berkoordinasi mengatasi krisis ini. Mereka menganggap program penurunan badan pada tingkat masyarakat bisa lebih menghemat biaya dan berpotensi memiliki dampak yang tinggi.

Caranya, dengan mensubsidi makanan di sekolah, pelabelan kandungan kalori dan nutrisi pada makanan, pembatasan iklan makanan dan minuman berkalori tinggi, juga kampanye kesehatan di masyarakat.

Dibutuhkan pula intervensi dari semua pihak tadi. Pasalnya peneliti melihat jika hanya satu, misalnya hanya pemerintah yang bergerak, maka tidak akan ada dampak signifikan secara keseluruhan dalam menurunkan angka obesitas. Sebaliknya, langkah bersama dan berkelanjutan diyakini sangat efektif.

Peneliti juga menyebutkan langkah dan kebijakan yang mengandalkan pada kesadaran pribadi juga dibutuhkan. Selain itu penting juga untuk membuat perubahan lingkungan yang penderita obesitas butuhkan. Itu termasuk mengurangi ukuran porsi standar makanan, mengubah cara pemasaran, dan restrukturasi lingkungan perkotaan dan pendidikan untuk memfasilitasi aktivitas fisik.

“Masalah obesitas berdesak-desakan dengan konflik bersenjata dan merokok dalam hal memiliki dampak ekonomi terbesar yang dihasilkan manusia global. Dampak ekonomi global dari obesitas meningkat. Bukti menunjukkan bahwa dampak ekonomi dan sosial dari obesitas mendalam dan abadi," sebut laporan itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement