REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Komisi Penanggulangan AIDS memperingatkan agar masyarakat berhati-hati saat mencukur kumis, janggut, jenggot dan rambut di kedai pangkas rambut umum, agar terhindar dari penularan HIV/AIDS.
"Harus diproteksi, saat ke tukang cukur, pastikan silet masih baru," kata Komisioner KPA Kepulauan Riau, Nasrum Siagian, di Batam, Rabu (8/4). Penggunaan silet cukur secara bergantian merupakan salah satu cara penularan HIV/AIDS.
Saat bercukur, pisau cukur kerap melukai wajah, sehingga ke luar darah. Bila pisau itu terkena darah orang terpapar HIV/AIDS dan kemudian pisau yang sama digunakan oleh orang lain, maka virus dapat tertular. "Lebih bagus mencukur sendiri, lebih aman," kata dia.
Memang, sampai saat ini, KPA Kepri belum menemukan kasus penularan HIV/AIDS melalui pisau cukur, namun tetap harus diwaspadai. KPA mendata sepanjang 10 tahun terakhir, terdapat sekitar 6.000 orang yang terdeteksi terpapar HIV di seluruh Kepulauan Riau yang berpenduduk 1,6 juta jiwa.