Rabu 02 Mar 2016 10:12 WIB

Separuh Penduduk Bumi Rabun Jauh pada 2050

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa SD melakukan pengukuran kacamata (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Siswa SD melakukan pengukuran kacamata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Studi baru yang dipublikasikan Journal of Ophthalmology menunjukkan sekitar lima miliar orang atau setengah penduduk Bumi akan terkena rabun jauh dan memakai kacamata pada 2050. Peneliti dari Brien Holden Vision Institute mengumpulkan data dari 145 studi yang mencakup 2,1 juta peserta dari berbagai negara di dunia.

Dilansir dari IFL Science, Rabu (2/3), penelitian terhadap responden menunjukkan 22,9 persen dari populasi dunia terhitung miopia pada 2000. Jika kencederungan ini terus berlanjut, populasi penduduk Bumi akan menjadi 10 miliar orang pada 2050 dan separuhnya miopia. Sebanyak satu miliar dari lima miliar orang miopia tersebut mengalami miopia tingkat tinggi dan terancam kebutaan permanen.

Miopia atau rabun jauh adalah kondisi dimana seseorang dapat melihat objek yang dekat namun penglihatan jarak jauh kurang baik. Lonjakan miopia luar biasa terjadi di negara-negara Asia Timur, khususnya kalangan anak muda. Sebanyak 96 persen laki-laki berusia 19 tahun di Seoul, Korea Selatan mengalami miopia.

Peningkatan dramatis ini diduga terkait dengan gaya hidup modern dan faktor lingkungan. Kehidupan di abad ke-21 melibatkan banyak orang bekerja dengan menatap layar elektronik. Waktu untuk mata beristirahat lebih sedikit dibandingkan waktu aktivitas kerja.

Di Asia Timur, kondisi ini diperparah dengan tekanan tinggi terhadap sistem pendidikan. Hal ini terjadi pada anak-anak usia sekolah di banyak negara, seperti Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Cina dimana semakin banyak siswa menghabiskan malam mereka di depan laptop atau komputer.

Intervensi seperti lensa korektif bisa memperlambat miopia. Kemajuan teknologi juga dapat mencegah timbulnya miopia tinggi yang berujung kebutaan permanen. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement