REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis Marcelino Lefrandt dikenal memiliki kebiasaan hidup sehat dan menjaga postur tubuhnya. Tak disangka Marcelino pernah didiagnosa dengan penyakit jantung.
Pada saat ia yakin tubuhnya sehat, sang papa yang merupakan seorang kardiolog ternyata mengawasi bagaimana gaya hidupnya. Papanya menanyakan Marcelino kondisi Marcelino mengingat usianya tak lagi muda dan sudah masuk 40 tahun.
"Saya waktu itu percaya diri, turun 10 kg kok. Olahraga hampir setiap hari, libur Jumat Sabtu Ahad," ungkapnya kepada wartawan belum lama ini.
Orang tua Marcelino namun memaksanya melakukan cek medis. "Permintaan orang tua, saya check up akhirnya. Tensinya bagus. Fantastis. Tes echo jantung bentuk jantung bagus. Akhirnya tes berikutnya. Masuklah ke treadmill ikuti juga prosesnya dari tahap pertama. Awal dengan speed normal jalan sudut kemiringan mulai berat. Pertama aman statistik bagus. Level dua level tiga masih ngobrol dan ketawa. Begitu masuk level 4. Baru terlihat ada sesuatu yang ganjil. Kayaknya ada penyumbatan. Saya masih enggak percaya, masa sih. Saya dengan kondisi fisik seperti ini ada penyumbatan," paparnya.
Marcelino lalu melakukan pengecekan lagi. Kali ini kondisinya diyakinkan melalui proses MRI. Saat itu yang ada di pikiran Marcelino adalah orang-orang yang ia cintai terutama anak-anaknya.
Hasil MRI ternyata menunjukan adanya penyumbatan. Pada saat itu, Marcelino langsung lemas.
"Stres langsung. Saya mau buat buku untuk menginspirasi masyarakat semoga bisa sentuh masyarakat bikin orang sehat, malah saya sakit jantung. Saya berhenti nulis. Saya ngedrop. Bagaimana saya kasih inspirasi kalau saya sakit jantung," tambahnya.
Kemudian Marcelino dianjurkan untuk diambil tindakan pemasangan ring. Ia sempat tidak mau olahraga. Karena ia sudah stres, merasa takut. "Takut tiba-tiba bagaimana. Setop semua," ujarnya.
Ia berencama menjalani tindakan pemasangan ring pada Februari tahun lalu di RSPAD Gatot Soebroto. "Orang sebesar apapun begitu di meja operasi kecil sekali. Itu keadaan yang tidak saya harapkan terjadi tapi terjadi," tambahnya.
Namun Marcelino tidak pernah melakukannya. Saat sudah akan dioperasi dokter menyatakan pembulut darahnya menyepit, karena terjepit sendiri. Kondisi itu terjado saat berolahraga high intense. "Waktu olahraga nyeri-nyeri, saya pikir wajar."
Ternyata Marcelino mengalami penyempitan pembuluh darah karena faktor genetik kongenital. Jadi walaupun dia sudah memiliki pola hidup sehat dan olahraga teratur, tetap harus memeriksakan diri.