Sabtu 23 Dec 2017 06:08 WIB

Ibu Bekerja Diimbau Terapkan Gaya Hidup Sehat

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ibu bekerja/ilustrasi
Foto: Sheknows.com
Ibu bekerja/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Jantung Indonesia (YJI) mengimbau para ibu yang bekerja untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat. Kebiasaan itu sebaiknya dijalani agar terhindar dari berbagai penyakit yang mengintai, termasuk penyakit kardiovaskuler.

Lewat pernyataan resminya, YJI mengutip studi yang memperingatkan penyakit kardiovaskuler sebagai salah satu penyakit paling mematikan bagi perempuan. Menurut data World Heart Federation, 3,3 juta perempuan di dunia meninggal setiap tahun karena penyakit tersebut.

Hasil laporan Cardiovascular Risk and Diseases in Australia Women juga mengungkap penyakit jantung menyebabkan lebih dari 31.000 kematian setiap tahun di Australia. Padahal, risiko perempuan terkena serangan jantung koroner sebenarnya lebih rendah dibandingkan laki-laki.

Hal tersebut dikarenakan perempuan memiliki hormon estrogen yang dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung koroner dan stroke. Namun, semakin usia bertambah, jumlah hormon estrogen dalam tubuh juga berkurang, terutama saat memasuki usia menopause.

Sementara menurut hasil penelitian Ohio State University, perempuan yang bekerja lebih dari 40 jam sepekan semakin berisiko terkena penyakit jantung. Risiko semakin meningkat pada perempuan yang harus menyeimbangkan perannya, misalnya sebagai ibu, istri, dan perempuan pekerja.

Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Syahlina Zuhal mengajak para ibu bekerja menerapkan Panca Usaha Jantung Sehat. Para ibu dianjurkan menyeimbangkan gizi dengan pola makan yang sehat, mengenyahkan rokok, mengatasi stres, mengawasi tekanan darah, dan teratur berolahraga.

Sebagai anggota dari World Heart Federation, Yayasan Jantung Indonesia ikut mengadakan program Go Red for Women yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan perempuan terhadap penyakit jantung," kata Syahlina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement