Kamis 01 Mar 2018 02:15 WIB

Pengguna Kontrasepsi Hormonal Perlu Cek Tekanan Darah Rutin

Kombinasi di dalam obat kontrasepsi ini, dapat memengaruhi metabolisme.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Winda Destiana Putri
Memeriksa tekanan darah.
Foto: Flickr
Memeriksa tekanan darah.

REPUBLIKA.CO.ID, Masalah hipertensi tak hanya menghantui laki-laki tetapi juga perempuan. Kesadaran untuk melakukan pengecekan tekanan darah rutin juga perlu dilakukan oleh perempuan, khususnya perempuan yang menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntik KB dan susuk KB.

"Pada perempuan, terutama yang muda muda, ibu-ibu yang pil KB, suntik KB, sering-seringlah ukur tekanan darahnya," ungkap Ketua 12th Scientific Meeting of InaSH dr Rossana Barack SpJP FIHA dalam kampanye Cek Tekanan Darah di Rumah (Ceramah), di Jakarta.

Rossana mengatakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntik KB maupun susuk KB pada dasarnya merupakan obat yang tidak hanya terdiri dari estrogen. Kombinasi di dalam obat kontrasepsi ini, lanjut Rossana, dapat memengaruhi metabolisme.

Salah satu metabolisme yang dipengaruhi oleh ketiga jenis kontrasepsi hormonal ini adalah pengaturan tekanan darah. Beberapa metabolisme lain yang juga dapat dipengaruhi pil KB, suntik KB maupun susuk KB adalah pengaturan gula darah dan pengaturan kolesterol.

Pengaruh terhadap metabolisme ini membuat ketiga jenis kontrasepsi hormonal ini dapat mempengaruhi kenaikan tekanan darah. Untuk itu, penting bagi perempuan pengguna kontrasepsi hormonal untuk memeriksa tekanan darah secara rutin, baik di klinik maupun di rumah dengan alat tensimeter yang akurat.

Meski bisa mempengaruhi tekanan darah, bukan berarti penggunaan kontrasepsi hormonal ini buruk. Rossana mengatakan penggunaan kontrasepsi hormonal sudah terbukti aman dan diterima di seluruh dunia. Di samping itu, kontrasepsi juga sangat bermanfaat dalam mewujudkan keluarga berencana.

"Bukan tidak boleh (gunakan kontrasepsi hormonal). Boleh-boleh saja, sah-sah saja," jelas Rossana.

Di sisi lain, perempuan juga bisa memilih beberapa jenis alat kontrasepsi lain yang tidak mempengaruhi tekanan darah. Jenis-jenis alat kontrasepsi ini meliputi penggunaan spiral atau IUD, penggunaan kondom saat berhubungan seksual maupun memanfaatkan perhitungan kalender saat akan berhubungan seksual.

Pemeriksaan tekanan darah rutin pada perempuan pengguna kontrasepsi hormonal bermanfaat dalam upaya pencegahan hipertensi. Manfaat ini akan semakin terasa jika perempuan yang bersangkutan sejak awal sudah memiliki beberapa faktor risiko hipertensi. Dengan mengetahui pola tekanan darah, upaya pencegahan hipertensi akan lebih mudah untuk dilakukan.

"Kan lebih baik mencegah daripada kita ngobatin. Biayanya (untuk pengobatan) juga jauh lebih banyak," tukas Rossana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement