REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berpuasa di Bulan Ramadhan bermanfaat besar bagi kesehatan. Kepala pelayanan kesehatan Islamic Medical Servieces (IMS), dr Juni Cahyati mengatakan, puasa menyehatkan karena tubuh khususnya pencernaan juga perlu diistirahatkan.
"Puasa itu menyehatkan. Jadi kenapa kita disuruh berpuasa, itu sebenarnya kalau dari sisi kesehatan karena kita butuh istirahat, makanya organ tubuh kita juga butuh istirahat," ujar dr Juni saat dihubungi Republika.co.id, Kamis ( 24/5).
Menurut dia, pada saat berpuasa, sistem penceranaan akan diistirahatkan seharian, sehingga meregenerasi sel dan memperbaiki daya serapnya. Selain itu bisa menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Dia menuturkan, hampir setahun umat telah memakan segala macam jenis makanan yang juga terdapat zat adiktif yang biasa digunakan sebagai hiasan, pemanis, ataupun pewarna makanan. Padahal, zat tambahan tersebut tidak diperlukan karena juga mengandung racun.
"Itu kan sebenarnya racun untuk tubuh. Itu biasanya akan diakumulasi di jaringan lemak, nah pada saat berpuasa ini akan lebih banyak dibakar lemaknya. Jadi termasuk zat yang tidak berguna atau beracun itu akan turut terbakar," ucapnya.
Menurut dia, dengan melaksanakan ibadah puasa, semua organ tubuh seperti hati atau ginjal akan melakukan proses detoksifikasi, yaitu proses mengeluarkan racun secara alami dari dalam tubuh. Bahkan, menurut dia, jika ada yang menderita penyakit kencing manis maka gula darahnya akan lebih terkontrol.
"Terus yang gemuk juga gitu. Kalau puasa kan kita tetap boleh berolahraga, sehingga target untuk menjadi lebih sehat dan lebih langsing itu bisa tercapai," katanya.
Dia mengatakan, sebenarnya berpuasa itu juga membiasakan umat untuk mempunyai pola hidup yang lebih baik dengan makan yang lebih sehat. Selain itu, lanjut dia, di bulan puasa ini, organ tubuh tidak terus mengolah makanan.
"Jadi secara kesehatan ini membantu menyehatkan tubuh kita dan membentuk pola hidup yang lebih baik dan lebih sehat," jelasnya.
Namun, tambah dia, masih banyak orang yang cara puasanya keliru. Dia mencontohkan seperti anjuran untuk berbuka puasa dengan yang manis-manis. Tapi, justru malah kebanyakan berbuka dengan yang manis-manis. Sudah makan kurma, masih makan es cendol, soda gembira, dan makanan manis lainnya.
"Kalau kita makan manis-manisnya terlalu banyak, maka kalau tidak terbakar semua sebagai sumber energi, gula itu akan masuk ke hati dan oleh hati akan diubah menjadi lemak. Jadi bukannya turun berat badannya tapi malah naik," kata dr Juni.
Karena itu, dr Juni menganjurkan agar umat Islam tidak berlebihan saat berbuka puasa ataupun saat sahur. Agar stamina tetap terjaga dan tetap bugar, kata dia, umat hendaknya mengonsumi makanan empat sehat lima sempurna dan mengurangi makanan berminyak.
"Makannya juga harus empat sehat lima sempurna. Kalau perlu juga harus konsumsi multivitamin dan kalsium sebagai tambahan suplemen supaya tetap sehat," ucapnya.