REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas bermain disoroti sebagai aspek sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Laporan berjudul "The Power Of Play" oleh Akademi Dokter Anak Amerika bahkan menyarankan agar kegiatan bermain dituliskan dalam resep dokter.
Para penulis menekankan hal tersebut karena survei menunjukkan bahwa jumlah waktu bermain anak menurun drastis dalam dua dekade terakhir. Padahal, bermain dengan teman atau orang tua adalah hak penting yang dimiliki anak.
Dibandingkan anak-anak era 1980-an, anak-anak di bawah usia 11 tahun di masa sekarang memiliki waktu luang yang jauh lebih sedikit. Penurunan itu tercatat 30 persen lebih rendah atau sekitar 12 jam lebih sedikit dalam sepekan.
"Bermain bukan hal remeh yang membuang-buang waktu, aktivitas ini meningkatkan struktur dan fungsi otak serta mendukung proses belajar anak," kata penulis utama studi, Dr Michael Yogman dari Mount Auburn Hospital.
Manfaat positif lain dari bermain ialah mengembangkan keterampilan sosial dan emosional anak. Termasuk di antaranya perkembangan kognitif, bahasa, dan pengaturan diri, bekal penting untuk menjadi orang dewasa yang sensitif, cerdas, serta mandiri.
Anjuran agar dokter menuliskan resep bermain diharapkan membuat orang tua menyadari pentingnya kegiatan itu. Bermain dengan orang tua juga merupakan kunci untuk membangun hubungan saling percaya antara ayah, ibu, dan anak.
Ini bukan pertama kalinya para pakar menekankan pentingnya bermain dan bersenang-senang. Pada 2007, akademi yang sama menerbitkan panduan waktu bermain berisi aturan, saran, dan tips untuk orang tua, sekolah, dan pengasuh anak, dikutip dari laman Daily Mail.