REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar orang tua merasa takut membiarkan anaknya basah atau kotor karena dapat menyebabkan penyakit. Namun, apakah kekhawatiran itu benar atau ada hal baik dari memberikan anak kesempatan berkotor-kotor saat bermain?
Cara terbaik untuk membiarkan anak mengembangkan kesehatan usus yang baik adalah membiarkan mereka menjadi kotor. Biarkan anak bermain dengan hewan peliharaan dan mencuci dengan sabun daripada gel antibakteri. Menurut Profesor Brett Finlay, memberi anak makanan sehat yang tinggi serat dan mengurangi penggunaan antibiotik pun akan memberikan manfaat untuk kesehatan usus.
"Penelitian menunjukkan ada hubungan langsung antara kekurangan mikroba yang beragam dalam usus anak dengan kondisi kronis potensial seperti asma, alergi, obesitas, diabetes, dan bahkan perkembangan otak yang sehat," kata penulis Let Them Eat Dirt itu dikutip dari South China Morning Post.
Ilmuwan mikroba Jack Gilbert mengatakan mensterilkan tangan anak-anak dengan tisu antiseptik segera setelah kotor atau menjauhkan mereka dari binatang adalah dua kesalahan orang tua. Sebaiknya anak-anak dibiarkan mengenal dunia sehingga mereka menerima paparan menguntungkan dari mikroba yang mengembangkan kesehatan usus.
Penelitian yang diterbitkan dalam Perspectives in Public Health menyatakan "hipotesis kebersihan" atau paparan anak usia dini terhadap mikroorganisme tertentu melindungi terhadap penyakit alergi ini kurang didukung. Mereka berpendapat tidak ada bukti yang dikonfirmasi tentang hubungan antara kebersihan pribadi atau rumah dan peningkatan risiko penyakit alergi.
Kebersihan yang berlebihan tidak menghilangkan mikroba karena mereka terus dibawa ke rumah melalui udara dan debu dari luar. Mikroba ini pun bisa berasal dari kulit yang keluar dari tubuh manusia dan hewan peliharaan.
Membiarkan anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah untuk terlibat dalam lingkungan alami akan membantu memulihkan mikrobioma. Kebersihan rumah yang berlebihan justru tidak akan membuat anak terlepas dari alergi yang bisa timbul.
Semua penelitian tampaknya menunjukkan bermain di genangan air atau menggali tanah baik untuk kesehatan usus selama tidak terkontaminasi dengan sesuatu yang beracun. Tidak ada bukti membiarkan anak kotor menyebabkan kesehatannya memburuk, terutama karena pilek disebabkan oleh virus daripada bakteri.
Sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini di Frontiers in Psychology menunjukkan waktu yang dihabiskan untuk berkeliaran di luar menawarkan manfaat kesehatan emosional dan perkembangan untuk anak-anak. Mereka akan mendapatkan peningkatan kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah, mengurangi stres, meningkatkan perhatian, dan juga menyediakan lebih banyak aktivitas fisik.
Salah satu sosok yang mengkampanyekan bermain kotor untuk anak adalah Yoki Lau dari Hong Kong. Ibu dua anak ini membiarkan putranya yang berumur satu dan lima tahun bermain di genangan air dan terlibat dalam permainan yang berantakan.
Meski begitu, dia tidak pernah mengizinkan anaknya untuk melakukan kegiatan itu sendiri. Perlu ada pengawasan orang tua untuk memastikan keamanan saat anak bermain kotor di luar rumah. Lau percaya keputusan itu membantu mengembangkan indera dan meningkatkan perkembangan anaknya.
"Ini juga membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan bahkan membantu membangun koneksi saraf. Beberapa tahun pertama kehidupan seorang anak sangat penting untuk pertumbuhan otak dan banyak koneksi saraf dibangun selama fase ini. Ini berarti semakin banyak stimulasi yang diterima otak bayi, semakin banyak koneksi yang akan dikembangkan," ujar Lau.