REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyimpan sisa makanan di kulkas dapat mengurangi porsi limbah makanan. Tapi, di sisi lain, mereka dapat menggagalkan program diet dan olahraga. Hal ini tertuang dalam penelitian pemasaran di Universitas Michigan, Amerika Serikat.
Banyak orang diet mencoba untuk tetap langsing dengan hanya makan sebagian porsi makanan merek dan menyimpan sisanya dalam kulkas. Para peneliti menemukan bahwa cara tersebut justru menimbulkan pemikiran pada seseorang bahwa mereka ‘kurang makan’. Artinya, mereka akan memberi penghargaan kepada diri sendiri dengan makan porsi tambahan atau melewatkan olahraga.
Masalah ini menjadi lebih memprihatinkan ketika takaran porsi makanan seseorang semakin banyak. "Ini dapat menyebabkan sisa makanan mereka semakin banyak dan keinginan mereka untuk makan lagi lebih besar," ujar Profesor Pemasaran di Universitas Michigan, Aradhna Krishna, dilansir di Daily Mail, Sabtu (8/9).
Kresna dan rekan penulisnya, Linda Hagen dari Universitas Southern California melakukan lima penelitian untuk melihat bagaimana sisa makanan dapat mengubah persepsi kita tentang kebiasaan makan kita sendiri. Hasilnya, apabila porsi sisa makanan mereka banyak, mereka akan berpikir bahwa mereka belum makan banyak. Pandangan ini tidak mempedulikan seberapa banyak makanan yang sebenarnya sudah kita konsumsi.
Kesalahpahaman ini memiliki efek langsung pada gaya hidup seseorang dalam hitungan jam dan hari setelahnya. Orang-orang dengan sisa makanan lebih besar, membiarkan diri mereka makan cemilan yang tidak sehat dalam porsi banyak.
Selain itu, seseorang yang menyisakan makanan dalam porsi besar biasanya merasa kurang termotivasi berolahraga. Semangat mereka justru lebih kecil dibanding seseorang yang tidak meninggalkan makanan sisa, bahkan jika keduanya mengonsumsi makanan dalam prosi sama.
Fenomena ini disebabkan atas dua alur. Sisa makanan lebih besar menyebabkan seseorang merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Sebab, mereka berpikir bahwa tingkat konsumsi mereka sudah rendah. Dari perasaan tersebut, mereka akhirnya semakin termotivasi untuk memberikan kompensasi seperti dengan makan cemilan.
Krisna menjelaskan, studi ini menunjukkan bahwa sisa makanan dapat berdampak pada konsumsi selanjutnya. "Penelitian kami mengungkapkan, makanan yang tidak dikonsumsi dapat berpengaruh pada persepsi, motivasi dan perilaku penting yang berhubungan dengan makanan," tuturnya.