REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Monosodium glutamat (MSG) sering sekali menjadi bahan yang dianggap berbahaya untuk dikonsumsi. Tunggu dulu, jangan-jangan itu hanya ketakutan semata yang muncul dari dugaan-dugaan tidak berdasar.
Kepala Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Dr. Ir. Annis Catur Adi, M.Si. menjelaskan, informasi seputar MSG sering kali diperoleh dari sumber kurang terpercaya. Anggapan buruk seputar konsumsi bahan tambahan makanan ini sering kali muncul justru dari pendapat pribadi dan kasus-kasus pribadi yang digeneralisasi.
"Informasi yang tak seimbang tentang bahan tambahan, termasuk MSG, sehingga informasi negatif jauh lebih dominan sehingga masyarakat seringkali menjadi takut atau fobia," kata penulis buku Modisco Makanan Penambah Berat Badan Anak.
Annis menjelaskan, terdapat istilah chemophobia yang merupakan ketakutan terhadap bahan kimia. Kondisi ini membuat pikiran melahirkan pendapat yang bahan-bahan alami selalu bagus, sedang yang dibuat manusiaa atau pabrik (sintetis) selalu buruk.
Kondisi MSG ini sering diposisikan hingga pada bagian tersebut. Hal ini, menurut Annis, terjadi karena kabar yang pincang dan klaim kesehatan yang negatif terhadap penggunaan MSG.
Padahal, MSG masuk dalam Generally Recommended as Safe (GRAS) yang artinya bahan yang aman untuk dikonsumsi. Sehingga, dalam kadar yang tepat konsumsi MSG tidak berbahaya untuk kondisi kesehatan.
"Pernyataan aman bagi bahan tambahan pangan (BTP) untuk ditambahkan ke dalam produk pangan dalam jumlah sesuai dengan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB)," kata Doktor lulusan Institut Pertanian Bogor itu.