Senin 08 Oct 2018 10:58 WIB

Daftar Makanan yang Sebaiknya Dihindari Dihangatkan Ulang

Makanan tertentu yang terpapar suhu ruang akan mengandung bakteri yang membahayakan.

Rep: MGROL 106/ Red: Indira Rezkisari
Memanaskan makanan.
Foto: PxHere
Memanaskan makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki makanan sisa hari kemarin sangat menguntungkan. Tidak hanya akan menghemat waktu, tetapi juga Anda tinggal menghangatkannya kembali untuk dimakan di hari esok.

Akan tetapi, menghangatkan kembali beberapa makanan, menurut laman This Is Insider, Senin (8/10), dapat menyebabkan keracunan makanan. Apa saja makanan-makanan tersebut?

Baca Juga

Kentang

Menghangatkan kembali sisa kentang dapat membuat Anda sakit. Akan tetapi, yang menjadi masalah bukanlah proses penghatan kembali melainkan ketika kentang Anda biarkan mencapai temperatur ruangan setelah memasaknya.

Kentang yang dibiarkan mencapai temperatur ruangan akan membuat bakteri yang menyebabkan botulisme berkembang. Botulisme adalah sebuah kondisi keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Kondisi ini sangatlah serius karena racun yang dihasilkan bakteri tersebut tidak hanya dapat menyerang saraf otak, tetapi juga saraf tulang belakang, dan bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan otot.

Apabila Anda ingin menghindari botulisme, sebaiknya Anda segera masukkan kentang yang baru masak ke dalam kulkas apabila Anda tidak langsung memakannya. Sebab, menghangatkan kembali kentang tidak menjamin akan membunuh bakteri tersebut.

Jamur

Menurut The European Food Information Council, menghangatkan kembali jamur merupakan sebuah kesalahan yang besar karena dapat membuat Anda sakit perut. Jamur mengandung beberapa protein yang dapat dirusak oleh enzim dan bakteri apabila tidak disimpan dengan baik.

Maksudnya adalah ketika Anda membiarkan jamur mencapai temperatur ruangan untuk waktu yang lama. Apabila Anda ingin tetap menghangatkan ulang jamur, maka The European Food Information Council menyarankan Anda menghangatkannya hingga 70 derajat celsius.

Ayam

Keracunan makanan akibat menghangatkan kembali ayam sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Tetapi proses penghangatan ayam agar tidak menyebabkan hal tersebut sedikit rumit. Seorang juru bicara Food Safety Information Council, Lydia Buchtmann, mengatakan bahwa secara teknis sebenarnya menghangatkan ayam boleh saja.

Anda harus dapat memastikan bahwa setiap bagian dari daging ayam tersebut telah mencapai setidaknya 79 derajat celsius. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa semua bakteri berbahaya sudah mati.

Untuk melakukannya, Anda harus memiliki termometer masak. Selanjutnya, sebelum menghangatkan kembali, Anda harus pastikan bahwa ayam yang telah dimasak ditaruh dalam tempat yang memiliki temperatur di bawah 5 derajat celsius. Apabila Anda ingin menghangatkan kembali ayam yang telah Anda masak tiga hari sebelumnya, sebaiknya urungkan saja niat tersebut dan segera buang ayamnya.

Telur

Menurut Food and Drug Administration (FDA), menghangatkan kembali telur sekitar beberapa menit setelah Anda masak tidak apa-apa. Anda dapat menghangatkannya sekitar satu hingga dua menit. Namun apabila telur sudah berada di temperatur ruangan cukup lama, maka sebaiknya jangan dihangatkan.

Menurut FDA, Anda sebaiknya jangan tinggalkan telur atau makanan yang Anda campur dengan telur di luar kulkas lebih dari satu jam. Pasalnya, bakteri seperti salmonella dapat berkembang biak dengan cepat dan dapat menyebabkan keracunan makanan yang sangat serius.

ASI dan makanan bayi

ASI dan makanan bayi memang dapat dihangatkan. Akan tetapi, Anda disarankan untuk tidak menghangatkannya kembali di dalam microwave. Seorang ahli gizi Susie Garcia mengatakan bahwa microwave dapat menghangatkan kembali makanan secara tidak merata. Maka dari itu Anda disarankan untuk menghangatkan kembali ASI atau makanan bayi dengan merendamnya di dalam air panas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement