Jumat 02 Nov 2018 08:52 WIB

Orang Indonesia Lebih Pilih Minuman karena Rasa Bukan Gizi

Waspadai terjadinya ketidakseimbangan gizi dari pemilihan pangan yang tidak tepat.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Teh Manis
Foto: Pixabay
Ilustrasi Teh Manis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar orang banyak mengonsumsi minuman tambahan selain dari air putih. Mereka membeli minuman kemasan di sejumlah toko yang banyak tersebar, namun konsumen lebih memilih berdasarkan rasa yang disukai dibandingkan dengan kandungan nutrisinya.

"Sebagai konsumen kita dapat memilih minuman yang akan konsumsi sesuai dengan kebutuhan. Tapi kita cenderung minum berdasarkan rasanya yang disukai, sehingga tidak memperhatikan kandungan nutrisi terutama gula," kata Profesor Ujang Sumarwan, Ahli Consumer Behavior dari Institut Pertanian Bogor, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Profesor Ujang mengatakan, beragam masalah kesehatan di Indonesia diantaranya dipicu oleh ketidakseimbangan asupan gizi. Beragam keluhan kesehatan seperti obesitas, Diabetes Melitus tipe II, keluhan fungsi ginjal dan jantung, diantaranya dipicu oleh tidak seimbangnya konsumsi nutrisi tubuh. Ketidakseimbangan bisa berasal dari makanan atau minuman sehari-hari.

Berdasarkan hasil penelitian dari mahasiswa Profesor Ujang pada 2011, selain air putih, dari 400 responden 68 persen menyukai minum teh. Minuman teh sering dikonsumsi untuk kegiatan rutin sehari-hari, sebagai pendamping makanan dan saat sedang keluar bersama teman.

Minuman kemasan siap saji dapat diminum dengan mengenal kandungan nutrisinya, agar konsumen dapat menjaga jumlah kalori yang masuk untuk mengurangi risiko kegemukan. Di Indonesia, asupan pola minum air putih meningkat dari 2012 dibandingkan 2016.

"Namun ternyata pola minum yang mengandung gula seperti minuman dalam kemasan juga meningkat sehingga perlu untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar menjaga pola makan dan minum yang Iebih baik," ujar Profesor Ujang.

World Heaith Organization (WHO) menyarakan masyarakat mengurangi asupan gula hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga telah memberi anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak yang ideal bagi individu per hari sebagai G4, G1, dan L5. Anjuran G4, GI, dan L5 adalah konsumsi dengan takaran gula sebanyak empat sendok makan (50 gram), garam sebesar satu sendok teh (lima gram), dan lemak sejumlah lima sendok makan (67 gram) setiap harinya.

Konsumsi gula, garam, dan lemak harus dijaga karena jika berlebihan akan menimbulkan risiko berbagai penyakit tidak menular seperti, hipertensi, strok, diabetes, dan serangan jantung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement