REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak anak meninggalkan jauh rumah orang tua saat mereka harus berkuliah ataupun menikah. Dengan berbagai kesibukan, sang anak pun jadi jarang mengontak orang tua, walau hanya melalui ponsel.
Perkembangan teknologi membuat fitur menelepon kini dilengkapi video. Menurut laporan Indian Express, obrolan video cukup dapat mengatasi depresi pada orang dewasa yang lebih tua atau lanjut usia (lansia). Hal ini juga berlaku untuk orang dewasa biasa.
Menurut penelitian, menggunakan platform video obrolan seperti Skype untuk terhubung dengan teman dan keluarga dapat mencegah depresi pada orang dewasa yang lebih tua. Peneliti membandingkan empat jenis teknologi komunikasi daring, seperti obrolan video, email, jejaring sosial dan pesan instan yang digunakan orang berusia 60 tahun ke atas.
Peneliti kemudian mengukur gejala depresi mereka berdasarkan tanggapan survei dua tahun kemudian. Hasilnya, obrolan video keluar sebagai juara tak terbantahkan.
Alan Teo, profesor di Oregon Health & Science University di AS mengatakan orang dewasa yang lebih tua dan menggunakan teknologi video chat seperti Skype memiliki risiko depresi yang jauh lebih rendah. Teo, sebagai penulis utama studi yang dipublikasikan di American Journal of Geriatric Psychiatry itu mengidentifikasi 1.424 peserta dari survei 2012 yang menyelesaikan satu set pertanyaan tentang penggunaan teknologi. Para peserta yang sama ini juga menanggapi survei lanjutan dua tahun kemudian.
Mereka yang menggunakan surat elektronik, pesan instan atau platform media sosial seperti Facebook memiliki tingkat gejala depresi yang hampir sama dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih tua yang tidak menggunakan teknologi komunikasi apa pun. Sebaliknya, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang menggunakan fungsi obrolan video seperti Skype dan FaceTime memiliki hampir separuh estimasi kemungkinan gejala depresi. Itu setelah disesuaikan dengan faktor lain yang dapat mengacaukan hasil, seperti depresi dan tingkat pendidikan yang sudah ada sebelumnya.
"Sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama yang menunjukkan hubungan potensial antara penggunaan video obrolan dan pencegahan gejala depresi yang signifikan secara klinis selama dua tahun pada orang dewasa yang lebih tua," kata para peneliti.