Ahad 09 Dec 2018 14:15 WIB

Lima Alasan Mengapa Orang Berkeringat Saat Tidur

Gunakan piyama yang nyaman dan menyerap keringat saat tidur.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Tidur Malam (Ilustrasi)
Foto: Foxnews
Tidur Malam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda termasuk orang berkeringat ketika bangun tidur? Jika ya, jangan khawatir. Ada beberapa penjelasan mengapa seseorang bisa bangun dengan sprei dan pakaian yang basah oleh keringat setiap bangun tidur.

"Berkeringat di malam hari adalah fenomena yang umum kita lihat di kehidupan sehari-hari," kata Lindy Chavez, praktisi perawatan medis keluarga di Dignity Health Medical Group di Camarillo, Kalifornia. Dikutip dari laman Huffington Post, berikut lima alasan mengapa tubuh mengeluarkan keringat saat tidur.

Baca Juga

Material kasur tidak nyaman

Menurut Jonathan Prichard yang sudah 16 tahun berkecimpung di industri matras, alasan paling umum mengapa kita berkeringat saat tidur di malam hari adalah karena material kasur atau matras alas tidur tidak nyaman. Pendiri MattressInsider.com ini menuturkan salah satu material kasur yang tidak nyaman disebut dengan closed-cell polyurethane foam.

"Closed-cell foam adalah bahan baku berharga murah dalam proses manufaktur, namun jika ditiduri akan terasa panas," ungkapnya.

Untuk alas tidur Prichard menyarankan material yang lebih dingin. Salah satunya adalah kasur berbahan open-cell polyurethane foam. Menurutnya bahan tersebut memungkinkan udara mengalir di dalam busa.

Lingkungan tidur tidak kondusif

"Kamar yang terlalu panas atau tidur dikelilingi banyak selimut sering menjadi penyebab utama berkeringat kala tidur," ujar CHavez.

Chavez merekomendasikan penggunaan piyama yang nyaman dan menyerap keringat. Selain itu, hindari selimut yang bertumpuk di kasur terutama pada masa udara sedang panas. "Kain yang bersentuhan dengan kulit dapat secara dramatis memengaruhi suhu tubuh. Oleh karena itu pastikan kain yang menempel di tubuh Anda adalah kain yang bersifat dingin seperti linen," kata Ariel Kaye, pendiri sekaligus CEO perusahaan perlengkapan tidur Parachute.

Gejala menopause

Menurut Terry Cralle, pelatih tidur klinis bersertifikat di Washington, berkeringat saat tidur biasa dialami wanita yang akan memasuki masa menopause. "Banyak sedikitnya keringat bervariasi, namun jika hal itu mulai mengganggu waktu tidur sebaiknya segera berkonsultasi pada ahli medis," ujar penulis buku Sleeping Your Way to the Top ini.

Tanda stres

Kecemasan dan stres dapat memicu munculnya keringat saat tidur di malam hari. "Anda bisa saja berkeringat sangat banyak karena pada siang harinya merasa stres. Mimpi buruk dan mimpi-mimpi lain yang menimbulkan tekanan juga bisa menyebabkan keringat ketika tidur," jelas Christopher Hollingsworth, ahli bedah di NYC Surgical Associates.

Untuk mengurangi perasaan cemas dan tertekan, cobalah melakukan aktivitas yang membuat tubuh rileks sebelum tidur, di antaranya meditasi, mandi air hangat, atau membaca.

Mekanisme pertahanan tubuh

Keringat yang mengalir dari tubuh saat tidur di malam hari bisa menjadi tanda bekerjanya sistem pertahanan tubuh. Batuk, pilek, dan banyak infeksi serta virus yang menyebabkan demam bisa membuat kita berkeringat saat tidur.

"Anda mungkin sedang mengalami periode penyembuhan. Kondisi ini bersifat sementara dan akan menghilang ketika sakit sudah semakin sembuh," jelas Hollingsworth.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement